Page 12 - E-MODUL ZAT ADITIF DAN ADIKTIF
P. 12
Buku Ajar IPA Terpadu SMP KELAS VIII SEMESTER 1
Kakao sering digunakan untuk memberikan warna cokelat pada makanan.
Macam-macam pewarna alami lainnya berasal dari wortel untuk warna oren, ubi ungu
untuk warna ungu, kunyit untuk warna kuning. Pewarna alami mempunyai keunggulan,
yaitu umumnya lebih sehat untuk dikonsumsi daripada pewarna buatan. Namun,
pewarna makanan alami memiliki beberapa kelemahan, yaitu cenderung memberikan
rasa dan aroma khas yang tidak diinginkan, warnanya mudah rusak karena pemanasan,
warnanya kurang kuat (pucat), dan macam warnanya terbatas.
Zat pewarna yang diperoleh dari alam pilihan warnanya sangat sedikit, maka
dicari alternatif lain untuk memproduksi zat-zat pewarna tersebut dilaboratorium
maupun dalam skala insdustri yang dikenal sebagai pewarna sintetik Penggunaan
pewarna sintetik mempunyai kadar maksimum yang dianjurkan, jika digunakan
melebihi kadar maksimum yang dianjurkan dapat menggangu kesehatan. Namun dalam
penggunaanya masyarakat lebih memilih pewarna sintetik.
Penggunaan warna sintetik sudah
sangat luas di masyarakat. Diperkirakan
hampir 90% pewarna yang beredar di pasaran
merupakan pewarna sintetik. Hal itu
disebabkan pewarna sintetik memiliki
keunggulan dibandingkan dengan pewarna
alami. Beberapa keunggulan itu antara lain
warnanya seragam, tajam, dan diperlukan
dalam jumlah sedikit seperti yang terlihat pada
Gambar 2.3. Makanan yang Mengandung Gambar 2.3.
Pewarana Buatan.
Seiring dengan meluasnya penggunaan pewarna sintetik, sering terjadi
penyalahgunaan penggunaan bahan pewarna. Misalnya, digunakan pewarna tekstil
untuk makanan sehingga membahayakan konsumen. Pewarna tekstil biasanya
mengandung logam berat (As, Pb, dan Hg) yang bersifat racun. Beberapa pewarna
sintetik yang telah diizinkan di Indonesia disajikan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Macam-Macam Pewarna Buatan
No Nama Warna
1 Eritrosin
2 Kuning FCF
6