Page 36 - E-BOOK KORESPONDENSI
P. 36

Langkah-Langkah  dan  Teknik  Menerima


            Panggilan Telepon Masuk






            1.Langkah-Langkah Menerima Panggilan Telepon Masuk
            a.      Siapkan alat tulis (pensil atau bolpoin) dan buku catatan (block note atau spiral book). Alat
            tulis  dan  buku  catatan  harus  selalu  tersedia  di  atas  meja  kerja,  sehingga  seorang  administrasi
            kantor atau sekretaris tidak perlu membuangbuang waktu hanya untuk menacri kertas dan alat
            tulis. Hal ini sangat berguna apabila ada pesan dari penelepon yang perlu dicatat.
            b.     Jangan biarkan telepon bordering lebih dari tiga kali. Citra perusahaan dapat pula tercermin
            dari bagaimana para karyawan menaggapi dering telepon masuk.
            c.            Setelah  panggilan  telepon  masuk  diangkat,  selanjutnya  sampaikan  salam  sesuai  waktu,
            sebutkan nama perusahaan anda, lalu nama anda, dan tawarkan bantuan. Contoh :”Selamat pagi,
            PT Prima, dengan Ani. Ada yang bisa saya bantu?”, atau “PT Prima, selamat siang, dengan Novi, ada
            yang bisa saya bantu?”
            d.     Apabila panggilan telepon masuk tersebut untuk staf administrasi kantor/sekretaris, maka
            setelah  penelepon  menyampaikan  akan  bicara  dengan  staf  administrasi  kantor/sekretaris,
            tanganilah langsung tanpa memberitahukan atasan.
            e.      Menerima panggilan telepon masuk untuk atasan:
            1)     Apabila atasan ada di tempat
            ·Setelah penelepon menyampaikan permohonan untuk berbicara “Bisa bicara dengan Bapak/Ibu
            …(nama atasan)?”, tanyakan identitas instansi/perusahaan dan keperluan si penelepon.
            Contoh:
            -“Maaf, dengan Bapak/Ibu siapa saya berbicara, dan dari mana, Pak/Bu?”
            -“Saya berbicara dengan Bapak/Ibu siapa dan dari instansi/perusahaan apa?”
            -Setelah  penelepon  menjawab,  selanjutnya  tanyakan  “Boleh  saya  tahu  ada  keperluan  apa,
            Pak/Bu?”
            ·Setelah  penelepon  menyampaikan  identias  dan  perusahaannya,  kemudian  mintalah  waktu
            untuk konfirmasi, dahulu dengan atasan anda.
            Contoh :
            -“Bisa ditunggu, Pak/Bu, saya akan sambungkan dengan Bapak/Ibu …(nama atasan).”
            -“Sebentar, Pak/Bu, saya akan sambungkan dengan Bapak/Ibu …(nama atasan).”


            a)     Atasan bersedia menerima panggilan telepon masuk
            Setelah anda berbicara dengan atasan anda terlebih dahulu, contoh: “Pak/Ibu …(nama atasan), ada
            telepon dari Bapak/Ibu …(nama penelepon), akan berbicara dengan Bapak/Ibu apakah Bapak/Ibu
            bersedia”.  Setelah  itu,  apabila  atasan  anda  bersedia,  anda  kembali  kepada  si  penelepon  dan
            mempersilahkan untuk berbicara dengan atasan. Setelah itu, anda sambungkan kepada atasan
            atau pimpinan anda.
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41