Page 38 - E-BOOK KORESPONDENSI
P. 38

Contoh:
          “Boleh  saya  ulang  pesan  Bapak/Ibu?  Rapat  bulanan  pada  tanggal  5  Maret  2018  pukul  10.00,  di
          Gedung Pajajaran, alamatnya tadi di jalan apa, Pak/Bu?”
          Setelah lengkap,
          - tanyakan :”Apakah masih ada lagi pesan yang akan disampaikan, Pak/Bu?”
          -tanyakan :”Boleh saya minta nomor telepon Bapak/Ibu …(nama penelepon) untuk konfirmasi?”
          Setelah  itu,  catat  nomor  telepon  dan  ulangi  kembali.  Akhiri  percakapan  telepon  dengan
          mengucapkan terimakasih dan salam penutup.
          Contoh :
          “Pesan Bapak/Ibu akan saya sampaikan, terima kasih, selamt pagi/siang/sore.” Setelah itu, tutuplah
          telepon  setelah  si  penelepon  menutupnya.  Biarkan  penelepon  yang  meletakkan  gagang  pesawat
          teleponnya terlebih sdahulu, kemudian baru letakkkan gagang pesawat telepon anda.
          Catatan:
          Dialog ini biasanya dilakukan pada penelepon yang baru dikenal. Apabila penelepon sudah dikenal,
          intonasi dalam berbicara lebih bersahabat dan kesan formal berkurang.


          1.Teknik Menerima Panggilan Telepon Masuk
          Teknik menerima panggilan telepon masuk, yaitu sebagai berikut.
          a.      Teknik mengangkat telepon
          Saat  menerima  telepon,  angkat  gagang  pesawat  telepon  dengan  satu  tangan  yang  bukan  untuk
          menulis, sementara tangan yang lain untuk menulis siap dengan alat tulis dan buku catatan.
          b.     Memberi salam kepada penelepon
          Contoh:
          - “Selamat pagi, PT Danareksa di sini,” atau
          - “Selamat siang, PT Danareksa dengan Kinanti, ada yang bisa saya bantu?”.
          c.            Apabila  telepon  datang  dari  lingkungan  kantor  sendiri,  penerima  telepon  dapat  menjawab
          sebagai berikut.
          Contoh:
          - “Dengan Luna dari bagian pemasaran di sini”, atau
          - “Pesawat 212, selamat sore.”
          d.     Apabila penelepon tidak bersedia menyebutkan identitasnya, penerima telepon dapat bertanya
          sebagai berikut.
          Contoh:
          - “Maaf, bolehkah saya mengetahui dengan siapa saya berbicara?”
          - Hindari pertanyaan seperti berikut ini.
          “Siapa ini? Anda siapa? Siapa ya yang bicara ini?”
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43