Page 42 - E-BOOK KORESPONDENSI
P. 42

1)     Jelas
          Dengan bersuara jelas, lawan bicara anda akan dapat menerima informasi atau pesan secara jelas.
          Suara  yang  jelas  bergantung  pada  volume  bicara  anda  dan  pemakaian  bahasanya.  Pakailah  tata
          bahasa yang jelas, baik, dan benar dengan memerhatikan beberapa hal berikut ini.
          a)          Gunakanlah  Bahasa  Indonesia,  tetapi  jika  harus  menggunakan  bahasa  daerah  atau  bahasa
          asing, pastikan lawan bicara anda pu mengerti.
          b)     Usahakan tidak memakai bahasa istilah atau jargon-jargon atau bahasa yang dicampuradukkan
          dengan bahasa Indonesia karena mungkim hanya dimengerti oleh kalangan terbatas.
          Contoh: “Saya on the way, you duluan OTS proyek kita, ten minutes
          again, saya sampai, OK?”
          On The Way : dalam perjalanan.
          OTS : On The Spot, artinya langsung ke tempat/lokasi.
          c)     Hindari pemakaian bahasa gaul atau bahasa slang karena kemungkinan dapat menimbulkan
          salah pengertian, kecuali percakapan yang dilakukan antara dua sahabat kental yang sudah saling
          mengenal dan tahu karakter masing-masing.
          d)    Penyesuaian
          Penyesuaian volume suara untuk menghasilkan suara yang jelas dapat dilakukan dengan menjaga
          jarak  bicara  antara  bibir  dan  speaker  telepon.  Jarak  yang  ideal  antara  bibir  dan  gagang  telepon
          adalah sekitar 5 cm. Jika suara anda tergolong keras, sebaiknya jarak antara bibir ke handset sedikit
          agak  jauh.  Jika  terlalu  dekat  akan  menimbulkan  nada  yang  kurang  jelas.  Bisa-bisa  penelepon
          menjauhkan headset-nya dari telinga. Hal ini bertentangan dengan kesopanan bertelepon. Apalagi
          jika didengar, suara anda sampai keras terdengar oleh sekitar orang yang menelepon. Sebaliknya,
          jika  anda  mempunyai  jenis  volume  suara  yang  lirih,  sebaiknya  volume  suara  lebih  diperlantang,
          sekaligus lebih mendekatkan bibir anda ke handset telepon.

          1) Suara tidak monoton
          Intonasi seseorang yang berbicara secara datar tanpa ada tekanan suara akan terasa hambar. Nada
          bicara yang monoton akan menimbulkan kesan kurang enak bagi orang yang menjadi lawan bicara
          di telepon. Memang ada yang berpendapat bahwa intonasi itu merupakan pembawaan seseorang.
          Ada yang memang mempunyai suara merdu dengan lagu yang indah pula, ada juga yang suaranya
          datar,  ada  pula  yang  bernada  menggumam.  Hal  itu  meruapakan  karakter  masing-masing  orang.
          Namun, semuanya itu bisa diperbaiki, ditingkatkan, dan dibentuk untuk menghasilkan nada suara
          yang tidak monoton. Dengan demikian, lawan bicara di telepon akan merasakan kesopanan karena
          otomatis  ada  unsure  perhatian  dengan  respons  yang  baik.  Selain  itu,  kejelasan  pesan  yang
          ditangkap oleh lawan bicara juga semakin bertambah karena ada perbedaan nyata antara kalimat
          tanya,  kalimat  perintah,  dan  pertanyaan.  Dari  segi  urgensinya,  suara  yang  tidak  monoton  ketika
          berbicara di telepon akan sangat menguntungkan. Seseorang akan dapat memahami bahwa pesan
          atau  berita  tersebut  sangat  penting  untuk  segera  ditindaklanjuti,  harus  segera  disampaikan,  atau
          untuk disampaikan secara pribadi.
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47