Page 40 - E-module Berbasis Problem Based Learning Materi Keanekaragaman Hayati dan Protista
P. 40
URAIAN MATERI
A. ANCAMAN KERUSAKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
Tingkat kepunakan Kanekaragaman Hayati tertinggi mulai terjadi pada tahun 1600 (Lihat Tabel 1). Hal
yang dapat mengamcam Keanekaragaman Hayati baik pada skala lokal, regional, dan global adalah aktivitas-
aktivitas dari manusia.
Tabel 1. Perkiraan Jumlah Kepunahan Tahun 1600.
Estimated Number Percent of Group
Group Mainland Island Ocean Total
of Spesies Extinct
Mammals
30 51 4 85 4000 2.1
Birds
21 92 0 113 9000 1.3
Reptiles
1 20 0 21 6300 0.3
Amphibians
2 0 0 2 4200 0.05
Fish
22 1 0 23 19.100 0.1
Invertebrates
49 48 1 98 1.000.00+ 0.01
Flowering plants
245 139 0 384 250.000 0.2
Sumber: Biggs dkk., (2008: 47)
Ancaman kerusakan keanekaragam hayati yang di datangkan melalui aktivitas-aktivitas manusia terbagi dalam
empat tipe utama yaitu:
1. Hilangnya Habitat
Pengubahan habitat oleh manusia adalah ancaman tunggal terbesar bagi keanekaragaman hayati di seluruh
biosfer. Hilangnya habitat disebabkan oleh pertanian, perkembangan wilayah perkotaan, kehutanan, penambangan,
dan pencemaran. IUCN menunjukkan penghancuran habitat fisik untuk 73% spesies yang telah menjadi punah
(extinct), terancam punah (endangered), rentan (vulnerable), atau langka (rare) dalam beberapa tahun terakhir.
Kehilangan habitat dan fragmentasi dapat terjadi di wilayah-wilayah yang sangat luas. Sebagai contoh, kira-kira 98%
dari hutan tropis kering di Amerika Tengah dan Meksiko telah digunduli. Penggundulan hutan hujan tropis di negara
bagian Veracruz dan Meksiko, sebagian besar untuk pegembalaan sapi, telah menyebabkan kehilangan sekitar 91%
hutan asli, menyisakan kepulauan hutan-hutan kecil yang terfragmentasi. Habitat-habitat alamiah lainnya juga telah
terfragmentasi akibat aktivitas-aktivitas manusia (Lihat Gambar 8).
Walaupun sebagian besar penelitian difokuskan pada ekosistem darat, hilangnya habitat juga merupakan
ancaman utama biodeversitas perairan terutama di sepanjang pesisir benua dan sekitar terumbu karang. Sekitar 93%
terumbu karang yang tergolong komunitas perairan paling kaya spesies di bumi telah rusak akibat aktivitas manusia.
Habitat-habitat perairan tawar juga menghilang, seringkali akibat bendungan, reservoir, modifikasi kanal,
19