Page 106 - Merawat NKRI Ala Kyai Muda.cdr
P. 106

ahmad habibul amin |  Ciptakan Pondok Berbasis Ekonomi Kemasyarakatan




























            Pengembangan lele organik

            hidup pria kelahiran Dusun Kenong Gong, Desa Panolan, Keca-
            matan Kedungtuban, Kabupaten Blora 10 Februari 1975 silam
            itu. Bungsu dari tujuh bersaudara pasangan Sukri dan Syamirah
            harus berjuang sendiri mencari biaya untuk pendidikannya.


            Lulus MI dia langsung nyantri di PP Al Muayyad Jember selama
            enam tahun. ’’Di pondok saya mandiri. Tanpa kiriman orang tua.
            Saya hidup dari leles kedelai di sawah. Jadi kuli di pasar, juga
            bantu angkat tembakau. Semua pekerjaan pernah saya lakukan,”
            kenangnya.

            Mulai umur 15 dia puasa “ngerowot” tidak makan nasi dan ti-
            dak makan yang bernyawa. Puasa “ngerowot”nya terus berjalan
            hingga sekarang karena didampingi santri yang juga “ngerowot”.
            Di Jember, dia sempat sekolah umum hingga lulus di MTs Al
            Maarif Kepel Ampel, Wuluhan. Gus Amin pertama kali nyantri
            di Jember karena kakaknya juga mondok di sana. Dari Jember



            | 92
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111