Page 105 - PMK NOMOR 62 TAHUN 2023 TENTANG PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, SERTA AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
P. 105

- 91 -



                                   (2)  Perubahan  anggaran  belanja  yang  bersumber  dari
                                         PNBP  BUN  yang  bersifat  mengurangi  pagu  anggaran
                                         sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 ayat (2) huruf
                                         b  dapat  disebabkan  adanya  penurunan  besaran
                                         persetujuan penggunaan PNBP oleh Menteri Keuangan
                                         sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126 ayat (5) huruf
                                         b.

                                                                 Pasal 130
                                   (1)  Revisi  Anggaran  belanja  yang  bersumber  dari  PNBP
                                         berupa  pergeseran  anggaran  belanja  sebagaimana
                                         dimaksud dalam Pasal 126 ayat (1) huruf b dalam hal
                                         pagu anggaran tetap dapat dilakukan:
                                         a.   antar-Program dan/atau antar-unit eselon I;
                                         b.   antar-KRO  dan/atau  dalam  1  (satu)  KRO;
                                              dan/atau
                                         c.   dalam  1  (satu)  KRO  dalam  1  (satu)  Satker
                                              sepanjang  tidak  mengubah  volume  RO,  jenis
                                              belanja, dan sumber dana.
                                   (2)  Pembagian  kewenangan  terkait  pergeseran  anggaran
                                         belanja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum
                                         dalam  Lampiran  IV  huruf  C  yang  merupakan  bagian
                                         tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

                                                                Paragraf 2
                                                  Revisi Anggaran Terkait Pinjaman

                                                                 Pasal 131
                                   (1)  Revisi  Anggaran  yang  bersumber  dari  PLN  dan/atau
                                         PDN, berupa:
                                         a.   perubahan anggaran; atau
                                         b.   pergeseran anggaran.
                                   (2)  Revisi  Anggaran  yang  bersumber  dari  PLN  dan/atau
                                         PDN  berupa  perubahan  anggaran  sebagaimana
                                         dimaksud pada ayat (1) huruf a bersifat:
                                         a.   menambah pagu anggaran; atau
                                         b.   mengurangi alokasi anggaran.
                                   (3)  Revisi Anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
                                         dilakukan terhadap:
                                         a.   pagu anggaran pada BA K/L;
                                         b.   pagu  anggaran  belanja  BA  BUN  untuk  pinjaman
                                              yang diterushibahkan; dan/atau
                                         c.   pagu anggaran pengeluaran pembiayaan pada BA
                                              BUN  untuk  Pemberian  Pinjaman  termasuk
                                              pinjaman yang diteruspinjamkan.
                                   (4)  Perubahan  anggaran  yang  bersifat  menambah  pagu
                                         anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
                                         dapat dilakukan dalam hal:
                                         a.   Lanjutan       Pelaksanaan        Kegiatan      Pinjaman,
                                              termasuk  pinjaman  yang  diteruspinjamkan  dan
                                              pinjaman yang diterushibahkan;
                                         b.   Percepatan  Pelaksanaan  Kegiatan  Pinjaman,
                                              termasuk  pinjaman  yang  diteruspinjamkan  dan
                                              pinjaman yang diterushibahkan;
                                         c.   penambahan pagu anggaran yang bersumber dari
                                              PLN akibat selisih kurs, termasuk pinjaman yang
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110