Page 208 - PMK NOMOR 62 TAHUN 2023 TENTANG PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, SERTA AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
P. 208

- 194 -


                             1)  Satker yang dipimpin oleh Pejabat Eselon I atau setingkat eselon
                                I;
                             2)  Satker  yang  mengelola  dana  Dekonsentrasi  dan/atau  Tugas
                                Pembantuan; dan
                             3)  Satker yang mempunyai tugas fungsional.
                                   Jumlah  BA  Kementerian/Lembaga  dapat  dipengaruhi  oleh
                            pembentukan,               pengubahan,              dan           pembubaran
                            Kementerian/Lembaga.                Kementerian/Lembaga                dibentuk
                            berdasarkan Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, atau Peraturan
                            Presiden dan diikuti dengan penerbitan kode BA sesuai dengan syarat
                            yang  ditentukan.  Pengubahan  Kementerian/Lembaga  dilakukan
                            dengan      menggabungkan,         memisahkan,         dan/atau      mengganti
                            nomenklatur  Kementerian/Lembaga  yang  sudah  terbentuk  dan
                            diikuti      dengan       penyesuaian         kode       BA.      Pembubaran
                            Kementerian/Lembaga  diikuti  dengan  penonaktifan  kode  BA
                            Kementerian/Lembaga.

                        b.  Pengajuan Usulan Bagian Anggaran Baru
                           1)  Kementerian
                                      Kementerian  yang  baru  dibentuk  yang  bukan  berasal  dari
                               penggabungan,  secara  otomatis  mendapatkan  Bagian  Anggaran
                               baru.  Penerbitan  kode  Bagian  Anggaran  Kementerian  baru,
                               mengikuti mekanisme sebagai berikut:
                               a)  Sekretaris Jenderal/Sekretaris Utama/Sekretaris a.n. Menteri
                                   menyampaikan permintaan penerbitan kode Bagian Anggaran
                                   Kementerian/Lembaga kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur
                                   Jenderal Anggaran.
                               b)  Direktorat Jenderal Anggaran c.q. Direktorat Anggaran Bidang
                                   Perekonomian dan Kemaritiman, Direktorat Anggaran Bidang
                                   Pembangunan  Manusia  dan  Kebudayaan,  dan  Direktorat
                                   Anggaran Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, Keamanan, dan
                                   Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya
                                   disebut  Direktorat  Anggaran  Bidang,  menyampaikan  nota
                                   permintaan  penerbitan  kode  Bagian  Anggaran  kepada
                                   Direktorat Sistem Penganggaran.
                               c)  Direktorat  Sistem  Penganggaran  menyampaikan  kode  Bagian
                                   Anggaran kepada Direktorat Anggaran Bidang.
                               d)  Direktorat Jenderal Anggaran c.q. Direktorat Anggaran Bidang
                                   menyampaikan  kode  Bagian  Anggaran  kepada  Kementerian
                                   yang bersangkutan secara tertulis.
                           2)  Lembaga
                                      Lembaga yang ditetapkan melalui amanat Undang-Undang,
                               Peraturan  Pemerintah,  atau  Peraturan  Presiden  dapat  memiliki
                               Bagian  Anggaran  apabila  memenuhi  persyaratan  yang  telah
                               ditentukan. Pengajuan Bagian Anggaran Lembaga baru, mengikuti
                               mekanisme sebagai berikut:
                               a)  Sekretaris      Jenderal/Sekretaris         Utama/Sekretaris          a.n.
                                   Pimpinan  Lembaga  mengajukan  usulan  Bagian  Anggaran
                                   Lembaga  kepada  Menteri  Keuangan  c.q.  Direktur  Jenderal
                                   Anggaran  dilengkapi  dengan  bukti  pendukung  persyaratan
                                   yang telah ditentukan.
                               b)  Direktorat Jenderal Anggaran c.q. Direktorat Anggaran Bidang,
                                   melakukan  analisis  atas  usulan  Bagian  Anggaran  Lembaga.
                                   Analisis efisiensi alokasi dilakukan berdasarkan pertimbangan
                                   jumlah  alokasi pagu  apakah akan lebih efisien jika  Lembaga
                                   memiliki  Bagian  Anggaran  tersendiri.  Analisis  terhadap
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213