Page 210 - PMK NOMOR 62 TAHUN 2023 TENTANG PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, SERTA AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
P. 210

- 196 -


                        d.  Penghapusan Bagian Anggaran
                                   Penghapusan  suatu  Bagian  Anggaran  dilakukan  dengan
                            menghapus        Bagian     Anggaran       yang    sudah      terbentuk      dan
                            menyebabkan seluruh struktur anggarannya tidak dapat digunakan
                            (non  aktif).  Penghapusan  Bagian  Anggaran  mengikuti  mekanisme
                            sebagai berikut:
                           1)  Sekretaris        Jenderal/Sekretaris          Utama/Sekretaris           a.n.
                               Menteri/Pimpinan             Lembaga            mengajukan            usulan
                               penghapusan/penonaktifan kode Bagian Anggaran kepada Menteri
                               Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran.
                           2)  Direktorat  Jenderal  Anggaran  c.q.  Direktorat  Anggaran  Bidang,
                               melakukan  analisis  atas  usulan  penghapusan/penonaktifan
                               Bagian Anggaran. Analisis dilakukan dengan memastikan bahwa
                               dasar  penghapusan/penonaktifan  Bagian  Anggaran  merupakan
                               amanat      Undang-Undang,          Peraturan      Pemerintah,      maupun
                               Peraturan Presiden.
                           3)  Direktorat  Jenderal  Anggaran  c.q.  Direktorat  Anggaran  Bidang,
                               menyampaikan  nota  penghapusan/penonaktifan  kode  Bagian
                               Anggaran kepada Direktorat Sistem Penganggaran.
                           4)  Direktorat  Jenderal  Anggaran  c.q.  Direktorat  Anggaran  Bidang
                               memberitahukan  persetujuan  atas  usulan  dimaksud  kepada
                               Kementerian/Lembaga yang bersangkutan secara tertulis.

                        e.  Pengajuan Usulan Satuan Kerja Anggaran Baru
                                   Dalam        rangka       efektivitas      pengelolaan         anggaran,
                            Kementerian/Lembaga  dapat  mengusulkan  Satker  anggaran  baru
                            untuk melaksanakan kewenangan dan tanggung jawab pengelolaan
                            yang berasal dari kantor pusat Kementerian/Lembaga. Dalam hal ini,
                            Satker  yang  dimintakan  penetapannya  ke  Kementerian  Keuangan
                            merupakan  Satker  anggaran,  bukan  Satker  struktural  yang
                            penetapannya dilakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur
                            Negara dan Reformasi Birokrasi.
                                   Usulan  Satker  anggaran  baru  mengikuti  mekanisme  sebagai
                            berikut:
                           1)  Sekretaris        Jenderal/Sekretaris          Utama/Sekretaris           a.n.
                               Menteri/Pimpinan Lembaga mengajukan usulan Satker anggaran
                               Kementerian/Lembaga  kepada  Menteri  Keuangan  c.q.  Direktur
                               Jenderal Anggaran sesuai ketentuan.
                           2)  Direktorat  Jenderal  Anggaran  c.q.  Direktorat  Anggaran  Bidang,
                               menganalisis  usulan  Satker  anggaran  berdasarkan  syarat  yang
                               ditentukan.  Analisis  turut  mempertimbangkan  bahwa  dalam
                               rangka  penyederhanaan  Satker,  Pimpinan  Satker  dijabat  oleh
                               minimal  pejabat  Eselon  III,  kecuali  untuk  kantor-kantor  pada
                               wilayah tertentu yang dipimpin oleh pejabat Eselon IV dan secara
                               geografis tidak efisien apabila digabung dengan Eselon III-nya.
                           3)  Apabila  berdasarkan  hasil  penilaian  usulan  tersebut  dianggap
                               memenuhi  persyaratan  dan  dapat  dipertimbangkan  untuk
                               disetujui, maka Direktorat Anggaran Bidang menyampaikan nota
                               rekomendasi  serta  meminta  kode  Satker  anggaran  kepada
                               Direktorat Sistem Penganggaran.
                           4)  Direktorat  Sistem  Penganggaran  menyampaikan  kode  Satker
                               anggaran kepada Direktorat Anggaran Bidang.
                           5)  Direktorat  Jenderal  Anggaran  c.q.  Direktorat  Anggaran  Bidang
                               memberitahukan  persetujuan/penolakan  atas  usulan  dimaksud
                               kepada Kementerian/Lembaga yang bersangkutan secara tertulis.
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215