Page 49 - PMK NOMOR 62 TAHUN 2023 TENTANG PERENCANAAN ANGGARAN, PELAKSANAAN ANGGARAN, SERTA AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN
P. 49

- 35 -



                                         a.   tujuan penggunaan bantuan sosial yang menjadi
                                              target Kinerja Kementerian/Lembaga;
                                         b.   pemberi bantuan sosial;
                                         c.   penerima bantuan sosial; dan
                                         d.   bentuk bantuan sosial yang disalurkan.
                                   (2)  Tujuan  penggunaan  bantuan  sosial  sebagaimana
                                         dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
                                         a.   perlindungan  sosial,  yang  bertujuan  untuk
                                              mencegah  dan  menangani  risiko  dari  guncangan
                                              kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok,
                                              dan/atau        masyarakat        agar     kelangsungan
                                              hidupnya dapat dipenuhi sesuai kebutuhan dasar
                                              minimal;
                                         b.   rehabilitasi     sosial,    yang     bertujuan       untuk
                                              memulihkan  dan  mengembangkan  kemampuan
                                              seseorang  yang  mengalami  disfungsi  sosial  agar
                                              dapat  melaksanakan  fungsi  sosialnya  secara
                                              wajar;
                                         c.   jaminan  sosial,  yang  merupakan  skema  yang
                                              melembaga untuk menjamin seluruh rakyat agar
                                              dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang
                                              layak;
                                         d.   pemberdayaan  sosial,  yang  merupakan  semua
                                              upaya  yang  diarahkan  untuk  menjadikan  warga
                                              negara      yang      mengalami        masalah       sosial
                                              mempunyai  daya,  sehingga  mampu  memenuhi
                                              kebutuhan dasarnya;
                                         e.   penanggulangan  kemiskinan,  yang  merupakan
                                              kebijakan, program, dan kegiatan yang dilakukan
                                              terhadap  orang,  keluarga,  kelompok,  dan/atau
                                              masyarakat        yang     tidak     mempunyai         atau
                                              mempunyai sumber mata pencaharian dan tidak
                                              dapat  memenuhi  kebutuhan  yang  layak  bagi
                                              kemanusiaan; dan/atau
                                         f.   penanggulangan         bencana,      yang     merupakan
                                              serangkaian  upaya  yang  meliputi  penetapan
                                              kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya
                                              bencana,  kegiatan  pencegahan  bencana,  tanggap
                                              darurat, dan rehabilitasi.
                                   (3)  Pemberi  bantuan  sosial  sebagaimana  dimaksud  pada
                                         ayat  (1)  huruf  b,  merupakan  Kementerian/Lembaga
                                         sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (1).
                                   (4)  Penerima bantuan sosial sebagaimana dimaksud pada
                                         ayat  (1)  huruf  c,  adalah  perorangan,  keluarga,
                                         kelompok, masyarakat miskin, tidak mampu, dan/atau
                                         yang  mengalami  keadaan  yang  tidak  stabil  sebagai
                                         akibat  dari  situasi  krisis  sosial,  ekonomi,  politik,
                                         bencana,  dan/atau  fenomena  alam  agar  dapat
                                         memenuhi kebutuhan hidup minimum.
                                   (5)  Bentuk  bantuan  sosial  yang  disalurkan  sebagaimana
                                         dimaksud pada ayat (1) huruf d, terdiri atas:
                                         a.   uang;
                                         b.   barang; dan/atau
                                         c.   jasa.
                                   (6)  Pemberian  bantuan  sosial  dapat  dilakukan  melalui
                                         lembaga      nonpemerintah        di    bidang     pendidikan,
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54