Page 25 - E-LKPD KOLOID SSCS 2
P. 25
2. Gerak Brown
Pada tahun 1827, seorang ahli botani inggris, Robert Brown (1773-
1858) mengamati dan menemukan bahwa gerakan dari partikel-partikel
koloid tersebut tidak teratur atau acak. Partikel koloid dapat bergerak
lurus tetapi arahnya tidak menentu (zig-zag). Gerak brown didefiniskan
sebagai gerak zig-zag partikel-partikel sistem koloid yang hanya dapat
diamati dengan mikroskop ultra.
Bagaimana gerak brown bisa terjadi ?
Gerak brown disebabkan adanya tum-
bukan dari partikel medium pendisper-
si pada partikel koloid yang terdisper-
si. Peristiwa tumbukan tersebut ber- Gambar: Robert Brown
langsung terus-menerus. Bula partikel-
partikel dari sistem koloid diamati
dengan mikroskop ultra akan tamapak
senantiasa partikel koloid bergerak
Video Gerak Brown
3. Adsorpsi
Daya adsorpsi partikel koloid Iebih besar dibanding daya adsorpsi partikel
larutan sejati. Hal ini disebabkan permukaan partikel koloid lebih luas dibanding
partikel larutan sejati. Apabila partikel koloid menyerap ion, partikel itu bermu-
atan listrik, misalnya: koloid besi (III) hidroksida dalam air menyerap ion positif
dan koloid arsen(Ill)sulfida menyerap ion negatif. Atas dasar sifat adsorpsi ini,
partikel koloid sangat penting dalam praktik. Partikel koloid banyak digunakan
dalam berbagai bidang, terutama bidang industri, misalnya: a) Industri gula, un-
tuk pemutihan gula. b) Industri tekstil, untuk proses pewarnaan, dan c) Perus-
ahaan air minum, untuk menjernihkan air.
Video Penerapan Adsorpsi pada Sistem Koloid
17