Page 2 - Keterbukaan Informasi Dalam Konteks Pemantapan Ideologi Negara- deerwan ismidi
P. 2

agama. Bahkan dalam tesis Al Habib Muhammad Rizieq Bin Husein Syihab menukil
                        dari buku Piagam Jakarta 22 Jun 1945 karya Endang Saifuddin Anshari MA “Bahwa
                        satu-satunya alternatif bagi penyokong pancasila ialah merelakan pancasila dalam
                        asuhan  dan rawatan Islam”. Selanjutnya beliau menambahkan : “bahwa pancasila
                        mesti hidup  dengan teman-temannya sila yang lain, seribu satu sila yang tersebar
                        dalam lembaran dan ajaran Islam”. Beliau pun menegaskan : “Bila pancasila tidak
                        dijaga dengan cara seperti ini, maka akan ditelan oleh imperialisme dan komunisme”.

                               Pada tahun 2017 lalu, pemikiran-pemikiran tentang Asas Tunggal Pancasila di
                        Indonesia hangat diperbincangkan. Kelompok sekuler berpendapat bahwa Pancasila
                        adalah  satu-satunya  asas  dalam  berorganisasi,  bermasyarakat,  berbangsa,  dan
                        bernegara, dikarenakan Pancasila adalah dasar Negara sekaligus filsafat dan ideologi
                        Negara. Beberapa partai politik di Indonesia menganut pemikiran-pemikiran berbahaya
                        seperti  ini,  yaitu  memisahkan  nilai-nilai  agama  dari  kehidupan.  Salah  satunya
                        pemikiran  dari  ideologi  komunis  dari  Partai  Komunis  Indonesia  (PKI)  yang  telah
                        dibubarkan  oleh  pemerintah  Indonesia  karena  dianggap  membahayakan  ideologi
                        Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                               Upaya pemerintah menjaga dan memantapan Ideologi Negara juga di tegaskan
                        dalam  penyusunan  bab  XVI  Perubahan  Undang-Undang  Dasar  Pasal  37  Ayat  5  :
                        “Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
                        perubahan”. Dengan arti lain bahwa ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia
                        sudah mencapai  titik  final. Pemerintah  Indonesia  akan memberantas segala macam
                        bentuk  pemikiran-pemikiran  atau  ideologi-ideologi    yang  membahayakan  Ideologi
                        Pancasila termasuk pemikiran sekulerisme, liberalisme, neoimperalisme, sosialisme,
                        kapitaslime, dan komunisme.

                               Sebegitu megahnya nilai-nilai Pancasila, sebesar apapun kita dalam menjaga
                        kesaktian yang terkandung dalam ideologi ini, namun tetap saja masih banyak celah
                        kekurangan di dalamnya. Memanglah, perjalanan terbentuknya Pancasila bukanlah hal
                        yang instan terjadi begitu saja, perjalanannya pun sangat panjang. Tetapi perlu kita
                        ketahui  bahwa  jauh  bertahun-tahun  sebelum  lahirnya  Pancasila,  semangat  patriot
                        rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan sangatlah kuat. Bahkan
                        jikalau  dilansir  dari  buku-buku  sejarah  Indonesia,  para  pejuang  di  Indonesia  rela
                        mengorbankan nyawanya demi negeri ini. Sebenarnya apa yang melatar belakangi rasa
                        nasionalis seperti ini? Akankah ini juga bagian yang telah disebutkan dari lima dasar
                        Negara kita? Apakah ini juga ada kaitannya dengan niai-nilai agama yang jauh telah
                        ada sebelum rumusan Negara di tetapkan?

                               Sebenarnya, ikatan berbangsa dan bernegara yang tumuh di dalam kehidupan
                        bermasyarakat pada masa lampau maupun hingga sekarang, juga mempunyai korelasi
                        terhadap naluri mempertahankan diri yang sangat kuat dan mendorong dirinya untuk
                        mempertahankan  negerinya.  Ikatan  nasional  yang  seperti  ini  tentu  tidak  mungkin
                        dianut oleh para pejuang Indonesia pada masa lalu. Karena, ikatan nasionalisme seperti
                        sangat lemah dan rendah dan hanya bersifat emosional saja. Ikatan berbangsa yang
                        seperti ini tentu muncul ketika ada ancaman dari pihak asing yang hendak menyerang
   1   2   3   4   5   6