Page 5 - Keterbukaan Informasi Dalam Konteks Pemantapan Ideologi Negara- deerwan ismidi
P. 5
Pancasila”. Padahal faktanya, seperti yang sudah dijelaskan pada awal artikel ini bahwa
ajaran agama tidak akan mungkin bertentangan dengan kebijakkan Negara. Bahkan
agama adalah sebagai pembatas kebijakan-kebijakan dari pemerintah.
Isu khilafah atau idelogi Islam selalu dipertentangkan dengan Pancasila oleh
kaum penganut pemikiran sekulerisme, liberalisme, sosialisme dan komunisee. Ini
merupakan tindakkan yang sangat tidak bijaksana dalam bernegara. Harusnya kita
sebagai warga Negara yang dewasa dalam menentukan sikap harus mengklarifikasi
hal-hal yang dapat memecah belah. Seyogyanya kita harus saling duduk dalam satu
forum membicarakan nasib dan solusi bagi bangsa ini ke depannya. Karena penjajahan
telah berlalu, akan sangat mungkin penjajahan yang akan datang siap menanti atau
bahkan menikam bangsa ini secara tiba-tiba Jika ideologi kita hanya diperkuat dengan
semangat seperti giroh mempertahankan wilayah ketika wilayahnya dijajah, maka
semangat semacam ini sangatlah rendah nilainya.
Maka hendaknya kita menjadikan setiap perbedaan sebagai rahmat bagi Tuhan
Yang Mahas Esa, sebagai pelengkap keurangan-kekurangan bangsa ini. Karena,
bagaimanapun bangsa ini adalah bangsa yang kaya, bangsa yang hebat, bangsa yang
tangguh, kekuatan bamboo runcing yang mampu mengalahkan senjata-senjata modern
dari penjajah. Cita-cita bangsa ini akan kita raih jika kita saling membuka diri untuk
menerima pemikiran-pemikiran yang dianut dari Tuhan Sang Pencipta kehidupan,
Pencipta alam semesta, Pencipta manusia.
Karena bagaimanapun, konsep masyarakat madani juga tidak akan kita raih
jikalau kita masih terkontaminasi oleh pemikiran sekulerisme, yaitu pemisahan agama
dari kehidupan. Bagaimana mungkin kita dapat mewujudkan Negara yang dikenal
dengan istilah “baldatun toyiibatun wa robbun ghofur?” Jika kita masih menganut
pemikiran komunisme. Bagaimana mungkin perekonomian Indonesia dapat sejahtera
jika kita masih menganut pemikiran kapitalisme. Bagaimana mungkin mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Jika kita masih menganut pemikiran
soialisme.
Maka daripada itu, ayolah kita berbenah, mewjudkan Negara yang adidaya
(superpower), dengan sumber daya manusia yang mandiri, cerdas, beradab, dan
bermartabat. Menjadikan Pancasila sebagai pemersatu disetiap keberagaman tanpa
menghilangkan identitas agama yang menjadi pembatas kita dalam berkehidupan.
Bangsa ini merdeka bukan karena kekuatan masusia semata, melainkan bukti bahwa
Tuhan juga berperan dalam kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tolak
semua ideologi-ideloogi yang bukan berasal dari nilai-nilai berketuhanan, MERDEKA
!!!