Page 16 - bukusaku
P. 16

kebijakan iptek nasional tentunya lebih dituntut untuk dapat mengakomodir sifat perkembangan ilmu pengetahuan

       dan teknologi yang bersifat disruptive dan dinamis tersebut dalam produk-produk kebijakan yang dihasilkan.
       Sebagai konsekuensi logis atas sifat distruptivitas teknologi itu tersebut (das sein), penggunaan pendekatan analisis

       kebijakan berbasis system thinking (das solen) merupakan suatu keharusan. Secara internasional, pendekatan sistem
       thinking  dalam  merancang  kebijakan  Iptek  sudah  lama  dianjurkan.  Di  dalam  dokumen  Oslo  Manual  yang
       merupakan dokumen acuan internasional yang mengukur indikator perkembangan inovasi negara-negara OECD

       dikatakan bahwa: “a systemic approach to policy targeting is needed because there is no simple policy answer to
       problems as complex as those raised by technology/employment relationships in a knowledge-based economy”. Yang

       intinya  menjelaskan  bahwa  dalam  rangka  menuju  pembangunan  ekonomi  berbasis  iptek  (Knowledge  based
       Economy), untuk menjawab permasalahan iptek yang kian kompleks dibutuhkan kebijakan yang dirancang melalui
       pendekatan sistem (Oslo Manual 2005, European Commission).

       Alhamdulillah, walaupun sudah berlalu 12 tahun, sejak tahun 2017, pemerintah melalui Kementerian Ristekdikti
       telah merespon pentingnya analisis kebijakan iptek yang berbasis sistem dengan diterbitkannya Kepmenristekdikti

       No.190/2017 tentang Komite Nasional Indonesi Untuk Aplikasi Analisis Sistem.
       Kepmenristedikti tersebut merupakan amanah dari peraturan perundang-undangan diatasnya, yaitu:
          1.  Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan

              Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan
                                                         14
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21