Page 38 - Falsafah
P. 38

www.flipbuilder.com ©®
   www.flipbuilder.com ©®

               program  keahlihan  bisa  100%  lulus.  Serta  melewati  LKS  tingkat  wilayah
               Jakarta  Timur  dengan  merebut  juara  I.  Mewakili  tingkat  DKI  walaupun
               untuk  tingkat  DKI  hanya  juara  II,  tetapi  kebanggaan  program  keahlihan
               multimedia dapat diandalkan.
                       Sebagai literatur saja bahwa  program keahlihan multimedia adalah
               pioner  di  DKI  mulai  dari  SMKN  51  Jakarta,  yang  pada  waktu  itu
               ditetapkan oleh Dinas tahun 2004. Salah satu pioner itu adalah saya, di
               SMKN  51  bersama-sama  dengan  Drs.  Ng.  Hidayat.  Kemudian  saya
               ditunjuk  menjadi  Kepala  Program  yang  pertama  tahun  2005  sampai
               dengan 2007. Setelah terbentuknya  di SMKN 51 maka pada tahun 2005
               sekolah swasta dan negeri mengikuti program ini.
                       Sampai  sekarang  kurang  lebih  15  sekolah  negeri  sudah  punya
               program  Keahlihan  Multimedia.  Ternyata  perkembangan  sekolah  swasta
               lebih  pesat,  kurang  lebih  60  sekolah  swasta  sudah  mempunyai  program
               multimedia  seperti  ini.  Padahal  di  DKI  sendiri  sekolah  swasta  berjumlah
               600  sekolah  SMK  yang  berpeluang  membuka  jurusan  atau  program  ini.
               Pada  tahun  2012,  saya  diangkat  kembali  menjadi  Kepala  Program
               Keahlihan Multimedia di SMKN 51 Jakarta.
                       Pada  tahun  2012  juga  saya  ditunjuk  oleh  kepala  sekolah  menjadi
               ketua panitia pemilihan wakil kepala sekolah. Menurut saya aneh, karena
               saya dengan posisi golongan III.  Sebagai penata muda diharuskan untuk
               menata  dan  membuat  aturan  pemilihan  wakil  kepala  sekolah  walaupun
               ada  juknis,  tetapi  untuk  juklak  diserahkan  kepada  sekolah  masing-
               masing.  Sedangkan  yang  terpilih  nantinya  adalah  guru-guru  yang
               mempunyai status golongan IV atau pembina. Aneh kan? Tapi saya jalan
               terus  dengan  membuat  konsep  tata  cara  pemilihan,  tata  tertib  dan
               pelaksanaanya.  Alhamdullilah,  saya  sukses  terpilih  sebagai  wakasek
               sarana prasarana, kesiswaan dan humas.
                       Setelah  pergantian  wakil  maka  pada  tahun  ini  juga  terjadi
               pergantian kepala sekolah dari Drs. Soediono ke Drs. Harry Petrus. Situasi
               seperti ini membuat saya banyak belajar, bagaimana bertutur-kata dengan
               pejabat dari dinas maupun dari rekan-rekan kepala sekolah.
                       Berkat Pak Harry saya bisa ke Pare, Kediri Jawa Timur, tepatnya di
               kampung  Inggris  berkunjung  mengikuti  anak  saya  yang  pertama  dalam
               program sekolahnya di MTS. Karena beliau kelahiran Kediri saya meminta
               referensi  saudaranya  untuk  memandu  selama  di  Pare  tersebut.
               Alhamdullilah  semua  berjalan  dengan  lancar.  Bahkan  saya  membawa
               pulang  oleh-oleh  yang  diberikan  saudaranya  atas  perintah  pak  Harry
               sebanyak  3  kardus  dodol  pisang  ke  Jakarta.  Itulah  pimpinan  yang  tidak
               membedakan  antara  kelas  ekonomi,  sosial  dan  pergaulan.  Ternyata  pak
               Harry  hanya  bertahan  11  bulan  di  SMKN  51.  Sebelum  mutasi  beliau
               telepon  ke  saya  “Pak  Teguh  saya  dimutasi  karena  efek  domino”.  Saya

                                                                                                      36
   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43