Page 41 - Falsafah
P. 41
www.flipbuilder.com ©®
www.flipbuilder.com ©®
Bagian Kelima
Napak Tilas
1. Prihandono, SSos.
PENGABDIAN SEORANG DOSEN
Ceritaku dimulai di tahun 2002, lima belas tahun lalu seolah
menapak tilas kembali perjalanan awalku menjadi seorang pengajar pada
sebuah perguruan tinggi swasta di daerah Pondok Gede, Kota Bekasi.
Perguruan Tinggi ini berbentuk Sekolah Tinggi yang nama lengkapnya
adalah Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sandikta. Sepertinya
terdengar asing ketika pertama kali diriku mendengar dan mendapat
tawaran untuk menjadi pengajar di kampus yang baru akan didirikan dan
membutuhkan tenaga pengajar atau dosen, dari dosenku ketika kuliah S1
dulu. Menjadi dosen, sesuatu yang sepanjang hidup tidak terbesit sedikit
pun dalam cita-cita dan harapanku.
Dengan modal motivasi dari dosenku tadi, kubulatkanlah tekad
untuk menulis lamaran. Berbekal ijazah S1 yang kumiliki dengan berbagai
persyaratannya akhirnya selesai juga. Meski telat berkas lamaranku
akhirnya sampai juga ke bagian penerimaan dosen pada kampus itu.
Hari demi hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, tiba-tiba
datanglah surat panggilan dari Kampus datang, meski sempat tersasar,
akhirnya Sang Pengantar tersebut mengantarkannya ke rumahku di
bilangan Lubang Buaya, Jakarta Timur. Kubaca surat itu yang
menjelaskan bahwa diriku diterima untuk mengajar dan pada surat
tersebut juga bahwa pada Hari Saptu untuk hadir pada pertemuan dengan
Pimpinan STIA Sandikta bersama tim dosen.
Pada hari yang dinanti di hari Saptu di Bulan Juli 2002, pertemuan
dengan jajaran pengelola STIA Sandikta. Acara dimulai dengan perkenalan
dengan Ketua STIA Sandikta yakni Bapak Kinam Ramawiajaya, SH., M.Si,
kemudian dilanjutkan dengan perkenalan seluruh jajaran dosen. Yang
kuingat waktu itu mereka ini adalah lulusan dari Perguruan Tinggi Negeri
ternama seperti UI, UGM, Univ. Brawijaya dan PTS lain yang kondang.
Hanya diriku lulusan PTS yang biasa. Tapi, Alhamdulillah, lewat proses
seleksi diriku diterima menjadi dosen. Setelah rapat, Kami diajak makan
siang oleh Pengurus Yayasan di Rumah Makan di seberang kampus.
Alhamdulillah, rezeki makan siang.
39