Page 44 - Falsafah
P. 44
www.flipbuilder.com ©®
www.flipbuilder.com ©®
Dari 2002 hingga 2017 saat ini sudah dua pemimpin yang
menakhodai STIA Sandikta. Dari zaman Alm. Pak Kinam Ramawijaya, S.H.,
M.Si, menjabat Ketua, banyak pelajaran yang dapat kupetik dari beliau.
Dari kepemimpinan, karakter dan yang lainnya. Tugas-tugas yang
diberikannya pun sudah pernah kujalani dari mengajar mahasiswa,
mengkoordinir ketatausahaan, penerimaan mahasiswa baru, akreditasi,
wisuda dan yang lainnya. Meski terkadang pemikirannya keras namun itu
hanya sebatas pekerjaan yang memang harus kuselesaikan. Hal ini
menjadi motivasi tersendiri bagiku untuk menyelesaikannya, seperti beliau
menugaskan menjadi Ketua Wisuda I tahun 2014 adalah tugas yang berat
yang harus dijalankan. Alumni yang sudah lulus 7-8 tahun yang lalu
harus diwisuda. Kalau mahasiswa baru lulus, aku rasa itu tidak sulit. Tapi
tugas adalah tetap dan dengan tim yang solid Alhamdulillah, acara
berlangsung dengan sukses. Meski beliau sudah tidak menjadi Ketua STIA,
ia mengatakan merasa puas atas suksesnya acara tersebut.
Saat ini, Ketua STIA Sandikta dipimpin oleh Bapak Semerdanta
Pusaka, SE., MM., DBA. Beliau menugaskanku sebagai wakilnya di bidang
akademik. Tak terasa tugas yang kujalani sudah 3,5 tahun berjalan dari
tahun 2014. Pada tahun ini STIA Sandikta sedang banyak pekerjaan
penting dari akreditasi, penerimaan mahasiswa baru dan Wisuda ke II
yang akan dilaksanakan pada 21 Desember 2017 nanti. Alhamdulillah
sudah 15 tahun ini, baru tahun 2017 dengan bantuan Pak Dede
Fahrurozi, S.Pd.I Mars STIA Sandikta tercipta. Bantuan juga diberikan oleh
siswi-siswi kelas XII AP2 yang sedang dipersiapkan dalam menyanyikan
mars tersebut dan juga sebagai paduan suara yang akan digunakan pada
saat pelaksanaan wisuda. Persiapan kami tentunya ditunggu untuk sukses
acara wisuda itu.
Perpustakaan
Selain di STIA, aku mendapat tugas dari yayasan untuk mengelola
Perpustakaan. Tugas ini kujalani sepenuh hati. Dari siswa SMP, SMA, SMK
dan mahasiswa STIA hal ini menjadi tugas dalam pelayanan literasi yang
harus kuberikan kepada mereka, Awal dahulu, budaya berkunjung,
membaca dan meminjam buku adalah suatu hal sangat positif di kalangan
pelajar dan mahasiswa. Pemberian hadiah dan piagam, setiap tahun
kuberikan kepada siswa pada saat upacara setiap tahun pelajaran. Tahun-
tahun belakangan ini dengan sudah menjamurnya telepon pintar atau
android, mereka sudah jarang dan bahkan langka untuk berkunjung.
Hanya siswa-siswa tertentu saja berkunjung bila memang ada tugas
mendadak yang memang membutuhkan sumber referensi untuk
kebutuhan belajarnya. Dan juga siswa yang bisa dibilang gemar membaca
saja yang rutin berkunjung. Selain memberikan pelayanan tersebut,
tugasku menjadi sibuk bila tahu pelajaran dimulai. Pendistribusian buku
42