Page 78 - AKM Detik-detik
P. 78
"Kenapa namanya Desa Pancasila, paman?,,tanya Lili.
"Sebenarnya, Desa Pancasila yang berada di Kecamatan Turi ini bernama Desa Balun.
Desa ini adalah sebuah perkampungan yang warganya tetap rukun meskipun memeluk
agama yang berbeda," jelas Paman Ranu.
Tak berapa lama, mereka sampai di Desa Pancasila. Lala dan Lili tampak takjub
sekaligus heran.
"Ada tiga tempat ibadah dari agama yang berbeda dalam satu kompleks. Warga
desanya juga sangat menjunjung toleransi. Semua warga di sini saling menghormati din
menghargai perbedaan agama yang dipeluknya. Sangat menggambarkLn pancasila, kan?
Berbeda pendapat itu biasa, tetapi menghargai orang lain itu luar biasa.,,
Lala dan Liliyang mendengar penjelasan Paman Ranu, saling menoleh kemudian
berpegangan tangan.
"Aku malu, La. Maafkan aku, ya." Lili hanya mengangguk. la berbisik bahwa ia juga
malu setelah mengetahui kerukunan yang terjalin di desa ini.
Sumber; Elisa DS, "Desa PancaEila", https:/kid.klipingsastra,com/2018/01/desapancasitd.html,diakses
O0 Oktober 2020
27.Dua saudara dalam cerita tersebut saling comberut. paman menghibur mereka
dengan mengajak berkunjung ke Desa Pancasila. Kunjungan tersebut terjadi pada
hari ....
28. Paman Ranu mengaiak Lala dan Lili mengunjungi sebuah desa yang disebut Desa
Pancasila. Manakah pernyataan berikut iniyang sesuaidengan alasan ying menjadikan
desa tersebut dijuluki Desa Pancasila? Beri tanda centang M pada kolom BetuUSalah!
Warga desa tersebut hidup damai.
Warga hidup berdampingan meski banyak perbedaan.
Ada banyak bangunan untuk ibadah.
Bangunan lbadah yang berbeda berada di satu lingkup.
Warga desa saling toleran dalam perbedaan keyakinan.
29. Di akhir cerita, Lili berkata kepada Lala, "Aku malu, La. Maafkan aku, ya.,' Mengapa ia
berkata seperti itu?
O la malu karena tidak mengetahui soal Desa pancasila.
O la malu karena telah cemberut di depan paman.
O la malu karena tidak dapat bertoleransi pada sesama.
O la malu karena telah bertengkar dengan saudara.
ffi Defik-Detik Asesmen Nasionar untuk sD/Mr