Page 65 - SEJARAH PERLAWANAN TERHADAP IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI KALTIM
P. 65
Oleh karena itulah Nyi Raden Barigsa mudik ke Kota Bangun
be,rmusyawarah dengan Sultan dan orang besarnya serta seba-
gian menteri kerajaan berpendapat, agar untuk sementara
waktu diadakan gehcatan senJata. Pertama kota Tenggarong
telah dibakar musuh dan prajurit banyak yang tewas. Kedua
obat pasang telah habis, sedang nahoda Lembay dan Daeng
Pasereg yang ditugaskan di Singapura membeli obat bedil,
belum juga datang. Ketiga khawatir kedua putra akan dihu-
kum mati oleh tentara Belanda. Kalau peperangan diteruskan
lebih banyak ruginya dari pada keuntungannya. Di pihak
rakyat akan lebih bertambah lagi korban yang dideritanya.
Oleh karena itulah Sultan Salehuddin terpaksa ke Tenggarong
mengadakan perundingan dengan wakil Gubernemen Belanda
Komisaris A.L. Weddik.
Pada tanggal 11 Oktober 1844 diadakan penanda tangan-
an perjanjian yang antara lain berbunyi sebagai berikut : 2 1 )
1. Sultan Salehuddin mengakui bahwa pemerintah Belanda
adalah pemerintah te,rtinggi lagi sah,
2. Pemerintah kerajaan Kutai Kertanegara harus mentaati
Gubernemen Belanda,
3. Pemerintah kerajaan Kutai Kertanegara berjanji akan
menjaga ketertiban dan keamanan daerahnya dari gang-
guan perampok dan menghukumnya.
Dengan ditanda tanganinya perjanjian.ini, maka lenyaplah
kedaulatan kerajaan Kutai sebagai suatu kerajaan merdeka.
Setelah itu Gubernemen Belanda memerintahkan Ge-
zaghebber Van de Wall mengadakan perjalanan dari Banjar-
masin ke Pasir dan Kutai dari tanggal 1 Nopember 1846 sam-
pai 2 September 1847 untuk mengumpulkan data-data yang
diperlukan menyusun garis kebijaksanaan politik untuk me-
merintah kerajaan Kutai.
'2L- . s~t. Knoppert,op. cit, hal. 582
56