Page 41 - E-Book Akuntansi Keuangan Kelas XII Materi Aset Tetap Berwujud
P. 41
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYUSUTAN
B.
ASET TETAP
Besarnya depresiasi aset tetap yang menjadi beban periode akuntansi
bergantung pada beberapa faktor. Berikut faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam mementukan beban penyusutan tiap periode.
1. Harga perolehan aset tetap
Harga perolehan aset tetap meliputi semua pengeluaran yang terjadi
untuk memperoleh dan menyiapkannya, hingga aset tetap tersebut berada di
tempat dan kondisi siap dioperasikan.
2. Nilai sisa atau nilai residu
Nilai residu adalah taksiran nilai aset tetap setelah habis masa
penggunaannya, apabila aset tetap tersebut dijual atau ditukar. Selisih antara
harga perolehan dan nilai residu adalah nilai aset tetap yang harus
disusutkan, sering disebut dengan nilai reproduksi.
Pada dasarnya, perusahaan memiliki taksiran yang berbeda terhadap
jenis aset tetap yang sama. Dengan jumlah taksiran, nilai residu aset tetap
dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu inflasi, umur ekonomisnya, nilai tukar
mata uang, dan lainnya. Namun, nilai residu tidak selalu ada karena ada
kalanya suatu aset tetap tidak memiliki nilai residu yang disebabkan oleh
tidak dijualnya aset tetap tersebut pada masa penarikannya alias dijadikan
besi tua hingga habis terkorosi.
3. Taksiran masa manfaat/umur ekonomis aset tetap
Umur ekonomis adalah taksiran masa penggunaan aset tetap yang
dinyatakan dalam satuan periode waktu, satuan jam kerja, atau satuan hasil
produksi. Umur ekonomis aset tetap ditentukan dengan pertimbangan faktor
fisik dan faktor fungsional.
a) Faktor Fisik Aset tetap
Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik suatu aset tetap.
Suatu aset memiliki umur fisik jika secara fisik aset tetap masih baik
kondisinya meskipun mengalami penurunan fungsi.
b) Faktor Fungsional/Ekonomis Aset Tetap
Faktor fungsional berhubungan dengan kontribusi aset tetap
tersebut dalam penggunaanya. Aset tetap masih mempunyai umur
fungsional jika masih memberikan manfaat atau kontribusi dalam
operasional produksi perusahaan meskipun secara fisik suatu aset
tersebut sudah tidak baik dan/atau bahkan jika suatu fisik aset
perusahaan masih dikatakan baik, tapi karena tidak berkontribusi bagi
perusahaan, maka aset belum tentu memiliki umur fungsional.
Misalnya, aset tetap dalam bentuk mesin yang digunakan dalam
aktivitas produksi, secara fisik akan aus bahkan suatu saat bisa terjadi
kerusakan. Mesin secara fungsional/ekonomis menjadi tidak berfungsi
apabila produk yang dihasilkannya sudah tidak dapat memenuhi selera
konsumen. Dalam keadaan seperti itu, perusahaan harus beralih ke
pembuatan produk lain, sehingga mesin lama harus diganti walaupun
secara fisik masih bisa dioperasikan.
30