Page 29 - E-modul IPA Teradu Berbasis Enosains
P. 29

(Sumber: (Edision, 2021)


                                     Gambar 2.4 Melayang

                         3.  Tenggelam
                              Dalam proses perendaman udang rebon terdapat udang dan juga ikan kecil
                              yang tenggelam di dasar baskom.  Suatu benda dapat dinyatakan tenggelam

                              apabila  sebuah  benda  tercelup  secara  keseluruhan  dan  benda  tersebut
                              menyentuh dasar permukaan zat cair. Benda yang mengapung tidak hanya
                              mempunyai  gaya  apung  melainkan  juga  gaya  normal  (gaya  yang  searah
                              dengan gaya apung).  Persamaan dari sutau benda yang mengapung dalam
                              keadaan setimbang dapat ditulis  sebagai berikut:
                              F a + N = W

                             V b> V bf maka ρ b > ρ f
                             Berdasarkan persamaan tersebut suatu benda dapat tenggelam apabila besar

                             volume benda yang tercelup sama dengan volume benda seutuhnya dan besar
                             massa jenis benda lebih besar dibandingkan massa jenis zat cair. Jadi udang
                             ataupun ikan yang tenggelam dalam proses perendaman terjadi karena berat
                             pada udang ataupun ikan lebih besar jika dibandingkan dengan gaya ke atas
                             dan massa jenis zat cair lebih kecil dibandingkan massa jenis udang maupun
                             ikan. Suatu benda dalam keadaan tenggelam dapat dilihat pada gambar 2.5.





                                                   (Sumber: (Edision, 2021)

                                 Gambar 2.5 Tenggelam

                          3.  Keterkaitan  Konsep  Tekanan  Zat  dan  Penerapannya  dalam
                              Kehidupan  Sehari-hari  pada  Peristiwa  Osmosis  dalam  Proses
                              Pembuatan Terasi Udang Rebon


                                  Langkah  yang  paling  penting  dalam  proses  pembuatan  terasi  udang
                           rebon adalah pada saat pemberian garam pada udang untuk proses fermentasi.
                           Setelah dilakukan penjemuran setengah kering selanjutnya ditambahkan garam
                           dengan  jumlah  yang  disesuaikan  dengan  takaran,  dan  kemudian  dilakukan
                           penghalusan  terasi  dengan  menggunakan  penggilingan.  Penambahan  garam
                           pada saat penggilingan dilakukan untuk menghambat pertumbuhan bakteri atau
                           mikroba, sehingga pada terasi tidak mengalami pembusukan (Hadi et al., 2019).

                                  Garam memiliki pengaruh yang penting terhadap proses fermentasi. Hal
                           tersebut  terjadi  karena  garam  dapat  menimbulkan  efek  pada  cita  rasa  dan
                           penghambat bakteri pembusuk yang dapat berkembang dalam suatu makanan.
                           Proses  fermentasi  pada  pembuatan  terasi  udang  rebon  dengan  menggunakan


                                                           25
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34