Page 115 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 115

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



                   Topografi wilayah  Maluku  Utara sebagian  besar  bergunung-gunung  dan
               berbukit-bukit dan termasuk kategori pulau vulkanis dan pulau karang. Topografi
               yang terdapat di  setiap  daerah terdapat  punggung  gunung  yang merapat  ke
               pesisir dan pada  daerah  sekitar Teluk  Buli (wilayah Halmahera Timur)  sampai
               Teluk Kao (wilayah Halmahera Utara), pesisir barat mulai dari Teluk Jailolo ke
               utara dan Teluk Weda ke selatan dan utara ditemui daerah dataran yang luas.

               Pada bagian lainnya terdapat deretan pegunungan yang melandai dengan cepat
               ke arah pesisir.

                   Sebagian besar topografi Pulau Halmahera berupa pegunungan yang rapat
               mulai dari Teluk Kao, Teluk Buli, Teluk Weda, Teluk Payahe, dan Dodinga. Dengan
               karaktersitik daratan dan perairan yang demikian, wilayah itu memiliki potensi
               pengembangan sumber daya alam yang cukup menjanjikan, seperti perikanan,
               pertambangan,  perkebunan  dan pariwisata ataupun  potensi  lain. Dengan
               arah kebijakan serta strategi pengembangan  yang  tepat,  semua  potensi  itu
               bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat Maluku Utara.


                   Hampir  di  setiap  pulau  di  Maluku  Utara  memiliki  gunung api  berbentuk
               stratovulkanis atau  kerucut.  Gunung-gunung  api  itu antara lain  Gunung
               Gamkonora (+1695 meter dpl) di Pulau Halmahera, Gunung Kie Monuhu (+1730
               meter dpl) di Pulau Tidore, Gunung Kie Besi (+1357 meter dpl) di Pulau Makian,
               dan Buku  Siberia (+2120 meter dpl) di Pulau Bacan.  Meski memiliki  banyak
               gunung api, pada umumnya pulau-pulau di Maluku Utara pada tidak memiliki
               sungai besar yang dapat dilayari hingga ke daerah pedalaman. Mungkin, hal itu
               disebabkan oleh daratannya yang sempit.

























                                              99
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120