Page 118 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 118

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



              telah menyebar jauh dari sumbernya yang kala itu hanya ada di sebelah timur
              Nusantara,  tepatnya di  Kepulauan  Maluku. Sumber-sumber  tertulis  itu antara
              lain kitab Injil Perjanjian Lama atau dikenal juga dengan sebutan Taurat (Lembaga
              Alkitab Indonesia 1999), sumber para penulis dari Yunani (Wheatley 1961), dan
              catatan para pengelana atau saudagar yang berniaga ke Maluku.

                 Sumber tertulis pertama yang menyebut rempah dan beberapa komoditi lain

              yang diduga berasal dari Nusantara adalah Kitab Perjanjian Lama (1 Raja-Raja 10:
              10–12) yang menyatakan,


                       (10)  Kemudian Ratu Syeba memberikan 4.140 kg emas kepada raja.
                            Ia juga memberikan sejumlah besar rempah dan perhiasan.
                            Tidak pernah ada pemberian  rempah-rempah sedemikian
                            banyak seperti yang diserahkan oleh Ratu Syeba kepada Raja
                            Sulaiman.

                       (11)  Kapal-kapal milik Hiram membawa emas dari Ofir dan juga
                            mengangkut banyak kayu cendana dan perhiasan.

                       (12)  Sulaiman  mempergunakan  kayu cendana untuk penopang
                            Bait Allah dan istana dan membuat alat musik harpa dan alat
                            seperti harpa yang lebih kecil bentuknya untuk para penyanyi.
                            Tidak ada orang yang pernah membawa kayu semacam itu ke
                            Israel dan tidak ada yang melihat kayu sejenis itu sejak waktu
                            itu.


                 Dari kutipan Kitab Perjanjian Lama (1 Raja-Raja 10: 10-12) terdapat dua kata
              penting yang perlu dicermati, yaitu rempah dan kayu cendana (Santalum album).
              Rempah  yang terdiri  dari cengkih (Eugenia  aromatic,  Kuntze), pala  (Myristica
              fragrans, Linnaeus), dan bunga pala (fuli). merupakan hasil hutan yang menurut
              ahli tumbuh-tumbuhan,  sebelum  kedatangan  bangsa Barat di Nusantara
              (abad  ke-15),  hanya  dihasilkan atau  tumbuh  di bumi  Nusantara, khususnya
              di  Kepulauan Maluku  (Deinum dan Wit dalam  van Hall dan van der Koppel
              [red.]  1949).  Pertanyaannya,  bagaimana  dan siapa yang membawa  komoditi

              itu hingga jauh ke Timur Tengah; apakah saudagar dari Maluku, atau saudagar
              lain yang datang ke Maluku. Atau, boleh jadi komoditi itu dibawa dari Maluku
              secara estafet ke pelabuhan-pelabuhan penting seperti Goa di India, Kuffah di
              Persia (sekarang masuk Irak), dan kemudian bandar Oman di Jazirah Arab, dan




                                              102
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123