Page 123 - Maluku dan Luwu CMYK.indd
P. 123

ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM DI KAWASAN INDONESIA TIMUR: MALUKU DAN LUWU



               yang terletak  di seberang  timur  Ternate  memiliki  kekuatan laut  yang andal
               lengkap dengan persenjataannya. Oleh karena Tidore mempunyai persenjataan
               yang mudah bergerak, kerajaan itu lebih unggul dari Ternate.

                   Ketika Portugis masih bercokol di Ternate, perdagangan cengkih Kesultanan
               Ternate tidak mengalami kemajuan karena dimonopoli Portugis. Namun, setelah
               kejadian  pembunuhan  Sultan  Khairun pada  1570,  dan pengusiran  terhadap

               Portugis oleh Sultan  Baabullah pada  1577 perdagangan cengkih Ternate  maju
               pesat, dan Kesultanan Ternate megalami masa kejayaan hingga Sultan Baabullah
               mangkat pada 1583.



               6.5 Era Perdagangan Rempah


                   Indonesia  yang terletak  di  pertengahan  jalur  pelayaran dan  perda gangan
               antara India dan  Tiongkok telah dikenal sejak lama.  Berhubungan  dengan
               aktivitas itu, banyak ahli percaya bahwa “sosialisasi” budaya India berlang sung
               di Jawa dan Sumatera. Kedua pulau itu telah dinyatakan dalam catatan geografi
               Arab Kuno sejak abad-abad awal Masehi. Orang Portugis muncul untuk pertama

               kalinya  di Nusantara pada 1509, yang  diikuti dengan aksi Antonio  de Abreu,
               seorang perwira  armada Afonso  de Albuquerque,  memperoleh  Maluku,  pulau
               penghasil rempah-rempah. Kakak-beradik Par mentier dari Dieppe (Parmentier
               1883), Perancis  barat berhadapan  dengan Inggris, pada  1529  juga berlayar  ke
               Sumatera  dalam usaha mencari  rempah-rempah  walaupun  kematian  yang
               ditemu kan nya di sana. Selanjutnya, orang Belanda datang ke Jawa pada 1596,
               membangun Batavia pada 1619, dan sedikit demi sedikit berhasil menggantikan
               kedudukan orang Portugis.

                   Pengenalan beberapa produk alam Nusantara sebagai komoditi per dagangan

               yang transaksinya berlangsung sejak zaman “baheula” dan melibatkan banyak
               bangsa merupakan hal yang menarik untuk diungkap. Mengacu pada data seja-
               rah dan arkeologi maritim, dapat dibahas pokok yang terkait dengan topik yang
               lebih luas, yaitu economic exchanges atau pertukaran ekonomi (Mollat 1980).

                   Besarnya  kebutuhan  akan rempah-rempah mengakibatkan  peru bah -

               an jalannya  sejarah serta mempengaruhi  hubungan  internasional.  Hal itu




                                              107
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128