Page 16 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 16
Bukit Barisan tennasuk sebagian besar daerah Kabupaten
Rejang Lebong.
Angin musim barat laut yang berembus antara bulan
Desember sampai dengan bulan Maret menurunkan hujan
di daerah bagian barat. Antara bulan Mei sampai dengan
Oktober di daerah pegunungan seperti puncak Gunung
Lumut, bertiup angin yang kuat ke arah barat dan barat
daya. Tetapi angin-angin ini tidak mempengaruhi daerah-
daerah yang lebih rendah; sedangkan di puncak Gunung
Sebelat angin ini bertiup bulan Februari dan mengakibat-
kan hujan di daerah Muara Aman· Curup. Musim panas
jatuh pada bulan Juli sampai dengan September. Pada
musim kemarau angin bertiup dari arah yang berlawanan
dari yang tersebut di atas yakni dari arah timur tenggara.
Angin ini merupakan angin darat yang kering yang menye-
babkan apa yang disebut musim pancaroba (pada bulan
Mei-Oktober). Pada musim hujan (musim barat laut)
sering terjadi cuaca buruk terutama di laut. Kecepatan
rata-rata sampai dengan 10 km/jam. Pada cuaca buruk
kecepatan angin dapat mencapai 40 sampai dengan 60 km
per jam.
g. Curah Hujam
Hampir seluruh daerah Propinsi Bengkulu menun-
jukkan adanya jumlah curah hujan yang tinggi tanpa bulan
kering yang berarti. Di Curup, ibukota Kabupaten Rejang
Lebong, curah hujan terendah adalah 2.547 mm, dan
tertinggi di Lebong Tandai 6.069 mm. Menurut pembangi-
an/klasifikasi Smith dan Fergusson, curah hujan daerah ini
tennasuk dalam tipe A, yang mempunyai ciri-ciri nilai Q
(kurang dari 14,3%). Sebagian kecil daerah Kepahyang
tennasuk dalam tipe B.
Curah hujan tertinggi tercatat pada bulan-bulan
Oktober sampai dengan Januari, dan jatuh hujan yang
7