Page 3 - ipasmp
P. 3

P. Rahayu dkk. / JPII 1 (1) (2012) 63-70                65

                  melakukan kerja ilmiah dengan menerapkan me-  pembelajaran berbasis masalah, dengan cara sis-
                  tode ilmiah. Adapun rumusan metode ilmiah,  wa diharuskan untuk melakukan investigasi au-
                  antara lain melakukan observasi atau pengama-  tentik yang berusaha menemukan solusi nyata
                  tan terhadap lingkungan sekitar, merumuskan  untuk masalah yang nyata.
                  masalah dari hasil observasi, merumuskan suatu   Selanjutnya, siswa menganalisis dan me-
                  hipotesis yang merupakan jawaban sementara  netapkan masalah, kemudian  mengembangkan
                  dari masalah yang dihadapi, kemudian meran-  hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan
                  cang suatu eksperimen untuk untuk menguji hi-  dan menganalisis informasi, melaksanakan eks-
                  potesis dan melaksanakan rancangan eksperimen  perimen, membuat inferensi dan menarik kesim-
                  untuk mendapatkan data, selanjutnya data hasil  pulan. Produksi artefak dan exhibit, yaitu siswa
                  eksperimen dianalisis dan menarik suatu kesim-  dituntut untuk membuat produk tertentu berben-
                  pulan yang pembuktian dari hipotesis.       tuk karya nyata atau peragaan yang kemudian
                       Suatu kesimpulan yang telah diuji lagi  didemonstrasikan kepada teman-teman lainnya.
                  dengan eksperimen dan menunjukkan hasil yang  Kolaborasi, diterapkan pada pembelajaran ber-
                  sama, dapat disebut sebagai teori atau konsep.  basis masalah yang dicirikan  dengan adanya
                  Langkah terakhir dalam metode ilmiah adalah  kerja sama antar siswa dalam  bentuk kelompok
                  melaporkan hasil kerja ilmiahnya secara keselu-  atau berpasang-pasangan. Pembelajaran berbasis
                  ruhan mulai dari rumusan masalah hingga hasil  masalah dirancang untuk membantu siswa me-
                  dari eksperimen yang berupa kesimpulan.     ngembangkan ketrampilan berpikir, ketrampilan
                       Pembelajaran terpadu merupakan suatu   menyelesaikan masalah dan ketrampilan intelek-
                  pendekatan belajar mengajar yang melibatkan  tualnya serta menjadi pelajar yang mandiri.
                  beberapa bidang studi untuk  memberikan pe-      Pelaksanaan pembelajaran dengan meng-
                  ngalaman bermakna kepada anak didik. Dengan  gunakan model Problem Base Learning setidaknya
                  pendidikan terpadu, anak akan memahami kon-  memenuhi beberapa karakteristik, diantaranya
                  sep-konsep yang mereka pelajari itu melalui pen-  dalam proses pembelajaran harus dimulai de-
                  gamatan langsung dan menghubungkan dengan   ngan adanya permasalahan; isi dan pelaksanaan
                  konsep lain yang mereka pahami. Pembelajaran  pembelajaran harus dapat menarik perhatian sis-
                  terpadu dapat diawali dengan suatu pokok baha-  wa, guru hanya bertindak sebagai pemandu da-
                  san atau tema tertentu yang kemudian dikaitkan  lam kelas, siswa diberi waktu untuk berfikir atau
                  dengan pokok bahasan lain melalui suatu perne-  mencari informasi untuk mendapatkan jawaban
                  canaan yang baik, sehingga menciptakan suatu  dari permasalahan dan  dalam  proses pembela-
                  pembelajaran yang lebih bermakna. Pembelaja-  jaran tersebut kekreatifan mereka dalam berfikir
                  ran IPA terpadu merupakan model pembelajaran  harus dapat didorong, menciptakan situasi bela-
                  IPA yang mengemas IPA secara utuh meliputi  jar yang nyaman dan santai untuk mengembang-
                  biologi, fisika, kimia. Dalam pembelajaran IPA  kan kemampuan siswa dalam berfikir dan men-
                  terpadu, suatu tema dibahas dari sudut pandang  cari jawaban dari permasalahan secara mandiri
                  atau kajian, baik biologi, fisika maupun kimia,  (Akinoglu & Tandogan, 2007).
                  sehingga siswa dapat mempelajari IPA secara ke-
                  seluruhan dari suatu tema.                                  METODE
                       Model pembelajaran berbasis masalah
                  (Problem Base Learning) hasil karya John Dewey   Jenis penelitian  yang digunakan adalah
                  ini mendorong guru untuk melibatkan siswa di-  penelitian dan pengembangan pendidikan (Edu-
                  berbagai proyek berorientasi masalah dan mem-  cation Research and Development), yaitu mengem-
                  bantu mereka menyelidiki suatu permasalahan.  bangkan pembelajaran IPA terpadu dengan
                  Adapun karakter-karakter dari pembalajaran  model pembelajaran berbasis masalah melalui
                  berbasis masalah yang dikemukakan oleh Arends   kegiatan lesson study. Penelitian ini dilakukan me-
                  (2008), antara lain adanya pertanyaan atau masa-  lalui dua tahapan yaitu tahap pra pengembangan
                  lah perangsang, pembelajaran berbasis masalah  dan tahap pengembangan. Tahap pengembangan
                  mengorganisasikan pengajaran diseputar perta-  dilakukan melalui tiga proses uji coba untuk men-
                  nyaaan dan masalah yang penting dan bermakna   dapatkan produk yang berupa perangkat pembe-
                  bagi siswa.                                 lajaran IPA terpadu dengan model Problem Base
                       Pembelajaran berfokus pada interdisipliner   Learning yang siap digunaan untuk pembelajaran
                  atau keterkaitan antar-disiplin, meskipun berba-  IPA di SMP. Adapun subyek uji coba pada pe-
                  sis pada suatu masalah tetapi  dapat dipusatkan  nelitian ini adalah siswa kelas VII sebanyak tiga
                  pada subyek tertentu seperti IPA, matematika,  kelas di SMP 16 Semarang pada semester genap
                  sejarah atau yang lainnya. Investigasi autentik,  tahun ajaran 2008/2009.
   1   2   3   4   5   6   7   8