Page 215 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 215

Di  Mataram dikenal     beberapa kelompok dalam
                       masyarakat.  Ada golongan   raja dan  keturunannya,  para
                       bangsawan dan rakyat sebagai kawula kerajaan. Kehidupan
                       masyarakat bersifat feodal  karena raja adalah  pemilik tanah
                       beserta seluruh  isinya.  Sultan  dikenal  sebagai  panatagama,
                       yaitu  pengatur kehidupan  keagamaan.   Oleh  karena itu,
                       Sultan memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Rakyat sangat
                       hormat dan patuh, serta hidup mengabdi pada sultan.

                            Bidang  kebudayaan  juga maju  pesat.  Seni  bangunan,
                       ukir,  lukis,  dan  patung  mengalami  perkembangan.  Kreasi-
                       kreasi  para seniman,  misalnya terlihat pada pembuatan
                       gapura-gapura, serta ukir-ukiran di istana dan tempat ibadah.
                       Seni tari yang terkenal adalah Tari Bedoyo Ketawang. Dalam
                       prakteknya,  Sultan  Agung  memadukan  unsur-unsur budaya
                       Islam  dengan    budaya         Hindu-Jawa.       Sebagai
                       contoh,   di  Mataram            d i s e l e n g g a r a k a n
                       perayaan      sekaten             untuk     memperingati
                       hari  kelahiran  Nabi              Muhammad          saw,





























                   Sumber : Tauik Abdullah dan A.B Lapian (ed). 2012. Indonesia Dalam Arus Sejarah. Jilid
                   III. Jakarta. PT Ichtiar Baru van Hoeve.
                  Gambar 3.22 Tradisi Sekaten yang masih ada hingga saat ini


                                                                                  Sejarah Indonesia  207
   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219   220