Page 235 - Kelas X Sejarah Indonesia BS press
P. 235

Hikayat  Ternate  menyebutkan   bahwa turunan    raja-raja
                       Maluku: Ternate, Tidore, Jailolo, dan Bacan, berasal dari Jafar
                       Sadik dari Arab. Dalam tradisi setempat dikatakan bahwa Raja
                       Ternate ke-12 bernama Molomatea (1350-1357) bersahabat
                       dengan  orang-orang  Muslim Arab  yang  datang  ke Maluku
                       memberikan   petunjuk pembuatan    kapal.  Demikian  pula
                       diceritakan  bahwa pada masa pemerintahan   Raja Marhum
                       di Ternate, datang seorang alim dari Jawa bernama Maulana
                       Husein  yang  mengajarkan  membaca al-Qur’an  dan  menulis
                       huruf Arab yang indah sehingga menarik raja dan keluarganya
                       serta masyarakatnya. Meskipun demikian, mungkin waktu itu
                       agama Islam belum begitu  berkembang.   Perkembangannya
                       baru  pada masa Raja Cico  atau  putranya Gopi  Baguna dan
                       dengan  Zainul  Abidin  pergi  ke Jawa belajar agama,  iman
                       Islam,  dan  tauhid  makrifat Islam.  Zainul  Abidin  (1486-1500)
                       yang mendapat ajaran Islam dari Giri dan mungkin dari Prabu
                       Atmaka di  Jawa dikenal  sebagai  Raja Bulawa artinya Raja
                       Cengkeh. Sekembalinya dari Jawa ia membawa mubalig yang
                       bernama Tuhubahalul.
                            Hubungan   perdagangan   antara Maluku  dengan  Jawa
                       oleh Tome Pires (1512-1515) juga sudah diberitakan bahkan
                       ia memberikan gambaran Ternate yang didatangi kapal-kapal
                       dari  Gresik milik Pate Cusuf,  dan  Raja Ternate yang  sudah
                       memeluk Islam  ialah  Sultan  Bem Acorala dan  hanya Raja
                       Ternate yang  menggunakan   gelar Sultan,  sedangkan  yang
                       lainnya masih  memakai  gelar raja-raja di  Tidore,  Kolano.
                       Pada waktu itu diceritakan Sultan Ternate sedang berperang
                       dengan  mertuanya yang   menjadi  raja di  Tidore namanya
                       Raja Almansor.  Ternate,  Tidore,  Bacan,  Makyan,  Hitu  dan
                       Banda pada masa kehadiran Tome Pires sudah banyak yang
                       beragama Islam. Bila Islam memasuki daerah Maluku, Tome
                       Pires mengatakan “50 tahun” lalu yang berarti antara tahun
                       1460-1465.  Tahun-tahun  tersebut menunjukkan  persamaan
                       dengan  berita Antonio  yang  mengatakan  bahwa Islam di
                       daerah Maluku mulai 80 atau 90 tahun lalu dari kehadirannya



                                                                                  Sejarah Indonesia  227
   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240