Page 56 - Modul TDPLK 1
P. 56

Zat sejenis eter, tak boleh disimpan melebihi satu tahun, kecuali ditambah "inhibitor". Eter yang telah terbuka,

            harus dihabiskan selama enam bulan, atau sebelum dipakai, dites lebih dahulu kadar peroksidanya dan bila
            positif, peroksida tersebut dipisahkan atau dihilangkan secara kimia.


            Selain persyaratan penyimpanan seperti yang tertera pada tabel, kaidah-kaidah berikut perlu diperhatikan:

            1)  Botol-botol besar disimpan pada bagian bawah tempat penyimpanan.
            2)  Jangan menyimpan botol yang berisi zat yang berbahaya atau korosif (terutama cairan) di tempat yang
                lebih tinggi dari bahu orang dewasa.

            3)  Jangan mengisi botol-botol sampai penuh
            4)  Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi larutan  basa, karena lama kelamaan  tutup

                itu akan melekat pada botolnya dan susah dibuka.
            5)  Semua wadah yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan nama bahan itu. Khusus untuk
                wadah yang berisi larutan harus pula dinyatakan konsentrasi, dan tanggal pembuatan larutan.

            6)  Untuk  memudahkan  pencarian  dan  menjaga  keamanan,  penyimpanan  bahan  kimia  hendaknya  dibagi
                menjadi  dua  kelompok,  yaitu  kelompok  cairan  /  larutan  dan  kelompok  zat  padat  dan  masing-masing

                kelompok
                dibagi lagi menjadi kelompok asam, basa, garam, indikator atau pereaksi khusus serta senyawa organik.
                Biasanya botol-botol berisi garam, padat atau larutan, disusun menurut abjad nama radikal logamnya.

            7)  Fosforus kuning harus disimpan (direndam bersama wadahnya) dalam air
            8)  Natrium, kalium dan litium harus disimpan dalam kerosin (minyak tanah)

            9)  Rak-rak penyimpanan harus kuat
            10)  Ruang penyimpanan bahan kimia hendaknya dilengkapi dengan ventilasi yang memadai.

            11) Bahan-bahan kimia yang sangat beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah kecil, dan tanggal
                 pembeliannya dicatat. Demikian pula bagi bahan kimia yang mudah rusak bila disimpan.
            12) Semua persediaan bahan kimia secara teratur diteliti, jika ada label yang rusak harus segera diganti. Jika

            ada zat yang rusak, zat itu harus disingkirkan/ dibuang dengan,hati-hati.


            d.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bahan Kimia Selama Penyimpanan
                 Beberapa bahan kimi dapat mengalami perubahan sifat atau bahkan menimbulkan bahaya apabila tidak

            tepat dalam penyimpanan. Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi bahan pada penyimpanan.
            1)  Temperatur
                 Terjadinya  kenaikan  suhu  dalam  ruang  penyimpanan  memicu  terjadinya  reaksi,  mempercepat  reaksi

            bahkan dapat menyebabkan terjadinya perubahan kimia. Resiko berbahayapun dapat terjadi sebagai akibat
            kenaikan  suhu  di  dalam  ruang  penyimpanan.  Dengan  gambaran  tersebut  di  atas,  kontrol  suhu  ruang

            penyimpanan  dan  menyimpan  bahan  kimia  sesuai  dengan  temperatur  yang  dipersyaratkan  sangat
            diperhatikan. Di dalam ruang penyimpanan sebaiknya dilengkapi denga alat pengukur suhu (termometer).
            2)  Kelembaban

                 Kelembaban dapat diartikan sebagai perbandingan tekanan uap air di udara terhadap tekanan uap air
            jenuh  pada  suhu  dan  tekanan  udara  tertentu.  Faktor  kelembaban  sangat  penting  diperhatikan,  karena

            berhubungan erat dengan pengarhnya terhadap zat-zat higroskopis. Bahan kimia higroskopis sangat mudah
            menyerap uap air dari udara, juga dapat terjadi reaksi hidrasi eksotermis yang akan menimbulkan pemanasan



              48 | Modul Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium – TA 2018 /2019
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61