Page 61 - Modul TDPLK 1
P. 61

Contoh:

                   Titrasi presipitimetri yang menyangkut larutan perak biasa disebut argentometri. Argentometri
                   adalah  peniteran  berdasarkan  pengendapan  ion  khlorida,  yodida  atau  bromide  dengan  AgNO3
                   yang titarnya diketahui.

                   c)  Titrasi Kompleksometri
                        Titrasi  kompleksometri  adalah  titrasi  berdasarkan  pembentukan  senyawa  kompleks

                   antara  kation  (ion  logam)  dengan  zat  pembentuk  kompleks  (ligan).  Salah  satu  zat  pembentuk
                   kompleks  yang  banyak  digunakan  dalam  titrasi  kompleksometri  adalah  garam  dinatrium

                   etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA) yang mempunyai rumus bangun sebagai berikut :










                        Indikator yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah:
                      a.  Hitam eriokrom

                      b.  Jingga xilenol
                      c.  Biru Hidroksi Naftol

                        Titrasi  kompleksometri  umumnya  dilakukan  secara  langsung  untuk  logam  yang  dengan
                   cepat  membentuk  senyawa  kompleks,  sedangkan  yang  lambat  membentuk  senyawa  kompleks

                   dilakukan titrasi kembali.
                   2)  Titrasi berdasarkan Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks)
                        Titrasi  berdasarkan  rekasi  redoks  yaitu  terjadinya  perpindahan  elektron,  disini  terdapat

                   unsur-unsur  yang  mengalami  perubahan  tingkat  valensi.  Reaksinya  merupakan  reaksi  serah
                   terima  elektron,  yaitu  elektron  diberikan  oleh  pereduksi  (proses  oksidasi)  dan  diterima  oleh

                   pengoksidasi (proses reduksi).
                   Contoh:

                     (COOH)2 + KMnO4 + H2SO4               CO2 + H2O + K2SO4 + MnSO4
                     Ce + Fe 2+                            Ce + Fe 3+
                                                             3+
                       4+
                     I2 + Na2S2O3                          NaI + Na2S4O6
                        Reaksi redoks secara luas digunakan dalam analisa titrimetrik dari zat-zat anorganik maupun
                   organik. Untuk menetapkan titik akhir pada titrasi redoks dapat dilakukan secara potensiometrik

                   atau dengan bantuan indikator.
                        Indikator  yang  digunakan  pada  penentuan  titik  akhir  titrasi  redoks  adalah:  Warna  dari
                   pereaksinya  sendiri  (auto  Indikator)  Apabila  pereaksinya  sudah  memiliki  warna  yang  kuat,

                   kemudian  warna  tersebut  hilang  atau  berubah  bila  direaksikan  dengan  zat  lain  maka  pereaksi
                   tersebut  dapat  bertindak  sebagai  indikator.  Contoh  :  KMnO4  berwarna  ungu,  bila  direduksi

                   berubah menjadi ion Mn yang tidak berwarna atau larutan I2 yang berwarna kuning coklat dan
                                           2+
                   titik  akhir  titrasi  diketahui  dari  hilangnya  warna  kuning,  perubahan  ini  dipertajam  dengan
                   penambahan larutan amilum.

                        Analisis  titrimetri  yang  berdasarkan  reaksi  redoks  diantaranya  adalah  permanganometri,
                   Iodometri, Iodimetri, Iodatometri, dan bromatometri.





                 53| Modul Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium – TA 2019 / 2020
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66