Page 63 - Modul TDPLK 1
P. 63

kloroform menjadi hilang.

                e.  Cara Pelaksanaan Titrasi

                    1.  Mula-mula buret diisi dengan titrant (larutan baku) hingga tanda garis nol (periksa jangan
                        ada gelembung udara).
                    2.  Dengan mempergunakan pipet, larutan contoh dimasukkan ke dalam labu erlemeyer bersih

                        dan tambahkan kedalamnya beberapa tetes larutan indikator yang cocok (kecuali bila salah
                        satu larutan yang direaksikan merupakan indikator juga).

                    3.  Lakukan titrasi kedalam larutan yang berada dalam erlemeyer yaitu teteskan sedikit larutan
                        penitar  dari  buret,  hingga  warna  larutan  berubah.  Pada  permulaan  hendaknya  larutan
                        penitar dialirkan sebagai aliran kecil ke dalam erlemeyer yang terus digoyang.

                    4.  Bila  telah  mendekati  titik  akhir,  penambahan  larutan  penitar  diatur  lebih  pelan  dan  pada
                        akhirnya  tetes  demi  tetes.  Selama  penitaran  cerat  (kran)  buret  harus  dipegang  dengan

                        tangan kiri, sedangkan labu yang berisi larutan contoh dipegang dengan tangan kanan sambil
                        digoyang-goyangkan, agar larutan bercampur dengan baik.

                    5.  Hasil titrasi dinyatakan betul, bila pada titik akhir warna larutan yang sedang dititar berubah
                        dengan tajam pada penambahan tetes terakhir larutan penitar.

                    6.  Agar perubahan warna dapat diamati lebih mudah, simpanlah alas putih atau sehelai kertas
                        putih  dibawah  erlemeyer  penitar.  Disamping  itu  baik  pula  disiapkan  larutan  pembanding
                        (40-50 ml air suling dibubuhi setetes larutan bahan baku dan sekian tetes larutan indikator

                        yang sama banyaknya seperti untuk larutan dititar)
                    7.  Bandingkanlah  warna  larutan  pembanding  dengan  warna  larutan  yang  dititar/dititrasi.

                        Akhirnya titik akhir titrasi dapat dicek dengan menambahkan setetes larutan yang sedang
                        dianalisis ke dalam larutan yang telah dititar, warna larutan harus berubah dengan tajam.
                    8.  Titrasi  dilakukan  sedikitnya  dua  kali  (duplo)  kalau  perlu  tiga  kali  (triple).  Hasil  dari  dua

                        titrasi hendaknya jangan berbeda lebih dari 0,05 mL.


















                                                    Gambar 5.1. Proses titrasi


                f.  Alat Ukur yang digunakan Analisis Titrimetri

                       Alat ukur titimetri yang umum digunakan dalam analisis kuantitatif ialah:
                    a. Labu ukur (disebut juga labu takar, labu volumetrik, maatkolf, graduated flask)

                    b. Pipet seukuran (pipet pindah, pipet volumetrik, vol-pipet, transfer pipette)
                    c. Buret

                    d. Gelas ukur (silinder ukur, graduated cylinder)
                    e. Pipet ukur (graduated pipette)




                 55| Modul Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium – TA 2019 / 2020
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68