Page 58 - Modul TDPLK 1
P. 58
Analisis Titimetri Secara Sederhana
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, peserta didik mampu:
1. Menerapkan konsep dan prinsip titrasi dalam proses titrimetri sederhana.
2. Melaksanakan analisis titrimetri sederhana
B. Uraian Materi
a. Analisis Titrimetri
Analisis titrimetri merupakan analisis kuantitatif dengan mereaksikan suatu zat yang
dianalisis dengan larutan baku (standar) yang telah diketahui konsentrasinya secara teliti, dan
reaksi berlangsung secara kuantitatif. Analisis titrimetri secara sederhana ini ruang lingkupnya
hanya meliputi prinsip, konsep dasar dan metode analisis yang sederhana, sebagai contoh hanya
sebatas reaksi penetralan (asidi-alkalimetri)
b. Prinsip Titimetri
Titimetri atau volumetri adalah suatu cara analisis jumlah yang berdasarkan pengukuran
volume larutan yang diketahui kepekatan (konsentrasi) secara teliti yang direaksikan dengan
larutan contoh (sampel) yang akan ditetapkan kadarnya. Titrasi didasarkan pada suatu reaksi
yang digambarkan sebagai :
a A + t T Produk
dimana : A adalah penitrasi (titrant), T senyawa yang dititrasi (titrat), a dan t jumlah mol dari A
dan T.
Pereaksi yang direaksikan disebut larutan baku atau larutan standar (titrant). Penambahan
larutan baku diteteskan sedikit demi sedikit dengan buret sampai tercapai titik akhir (Sulistiowati
et al. 2007). Penambahan titrant diteruskan sampai jumlah T yang secara kimia setara dengan A,
maka dikatakan telah tercapai titik ekuivalensi dari titrasi itu. Untuk mengetahui kapan
penambahan titrant itu harus dihentikan, maka digunakan suatu zat yang disebut indikator,
sehingga dapat menunjukkan terjadinya kelebihan titrant dengan perubahan warna. Perubahan
warna ini bisa tepat atau tidak tepat pada titik ekuivalensi. Suatu keadaan dalam titrasi pada saat
indikator berubah warna disebut titik akhir, yaitu titik akhir sedekat mungkin dengan titik
ekuivalensi, sehingga pemilihan indikator yang tepat merupakan salah satu aspek yang penting
dalam analisis Volumetri (Titrimetri). Jika volume larutan standar sudah diketahui dari
percobaan, maka konsentrasi senyawa di dalam larutan yang belum diketahui dapat dihitung
dengan persamaan berikut :
N1.V1 = N2.V2
N1 =konsentrasi larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan Standar)
V1 = volume larutan yang telah diketahui konsentrasinya (larutan standar)
N 2 = konsentrasi larutan yang belum diketahui konsentrasinya
V 2 = volume larutan yang belum diketahui konsentrasinya
c. Persyaratan Reaksi Titrasi
Tidak semua reaksi dapat digunakan sebagai reaksi titrasi. Untuk itu reaksi harus memenuhi
syarat-syarat berikut:
50| Modul Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium – TA 2019 / 2020