Page 228 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 228

  Penilaian Status Gizi  




                                                        Tabel  6.9
                                                Persentase Lemak Tubuh

                Klasifikasi                   Jenis Kelamin

                                              Pria                           Wanita

                Lemak Penting                 2,0% - 4,0%                    10,0% - 12,0%

                Atlit                         6,0% - 13,0%                   14,0% - 20,%


                Fitness                       14,0%-17,0%                    21,0%-24,0%
                Normal                        18,0%-25,%                     25,0%-310%


                Obesitas                      >25,0%                         >32,0%
               https://images.search.yahoo.com/search/images?p=lemak+tubuh+normal


               3.    Lingkar Leher
                     Dewasa ini dikembangkan parameter yang dapat memperhitungkan komposisi lemak
               dari  seorang  individu  yang  dapat  membantu  memperkirakan  risiko  penyakit  jantung  dan
               lainnya kondisi obesitas. kurang lingkar leher merupakan indikator lemak tubuh bagian atas.
               Lemak  tubuh  bagian  atas  dapat  membantu  memprediksi  tertentu  obesitas  yang
               berhubungan dengan komplikasi penyakit, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit
               jantung,  dan  ap-nea  tidur  obstruktif.  Sedangkan  lingkar  pinggang  merupakan  salah  satu
               ukuran yang membantu perkiraan langsung mengenai penumpukan lemak perut. Seorang
               anak berumur 6 tahun dengan lingkar leher lebih besar dari 28,5  cm berisiko lebih empat
               kali  menjadi  kelebihan  berat  badan  atau  obesitasitas  (sesuai  dengan  BMI)  dibandingkan
               dengan  anak  laki-laki  dengan  ukuran  lingkar  leher  yang  lebih  kecil.  Lingkar  leher  dapat
               menjadi  metode  pengukuran  yang  mudah  dan  murah  untuk  skrining  individu  obesitas
               (Liubov  et.al,  2001).  Lingkar  leher  sebagai  indeks  untuk  obesitas  tubuh  bagian  atas
               merupakan  salah  satu  prediktor terjadinya  penyakit  kardiovaskuler  (Sjostrom  et.al,  2001).
               Seperti  dilaporkan  oleh  The  North  Association  for  The  study  of  Obesitasity  menunjukkan
               hubungan yang erat antara lingkar leher dengan IMT (laki-laki, r=0.83; perempuan, r=0.71;
               masing-masing, p<0,0001) dan lingkar pinggang (laki-laki, r=0,86; perempuan, r=0,56; masing
               –masing,  p<0,0001).  Lingkar  leher  >37,0  cm  untuk  laki-laki  dan  >34  cm  untuk  wanita
               merupakan cut of point yang tepat untuk mengidentifikasi individu dengan IMT>25kg/m2,
               lingkar leher >39.5 cm untuk laki-laki dan >36.5 cm untuk wanita adalah cut of point tepat
               untuk mengidentifikasi individu dengan obesitas (IMT>30 kg/m2). Berdasarkan validasi yang
               dilakukan pada kelompok yang berbeda, sebagai salah satu metode skrining  obesitas lingkar
               leher memiliki sensitivitas 98%, spesifitas 89%, akurasi 94% untuk laki-laki dan 99% untuk
               perempuan (Liubov et.al, 2001).




                                                           220
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233