Page 230 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 230

  Penilaian Status Gizi  




                                                       Tabel 6.11
                                          Rasio Lingkar Pinggang Pinggul (RLPP)

                                                                 Jenis Kelamin

                Menurut
                                                    Pria                             Wanita


                                            Aman            Risiko          Aman             Risiko


                Bray,1990                   <0.95           ≥0,95           <0.80            ≥0,80



                Bjontrop                    <1,0             ≥1,0           <0.95            ≥0,95



                     Sebagai contoh seoran pria dengan lingkar pinggang 90, 0 cm dan lingkar pinggul 87
                                                                              90,0
               cm,  maka  Rasio  Lingkar  Pinggang  dan  Panggul  atau  RLPP  =    =1,034 ,   maka  individu
                                                                              87,0
               tersebut  berisiko  untuk  menderita  sindrome  metabolik  yaitu  hipertensi,  diabetes  mellitus
               dan jantung koroner.

               6.    Indeks Massa Tubuh (IMT)
                     Persentase  lemak  subkutan  berubah  sepanjang  hidup,  ketika  bayi  lemak  subkutan
               banyak, lalu jumlahnya menurun terus hingga usia 6-8 tahun (Tanner, 19786 dalam Norton,
               1996). Menurur Norton (1996) lemak subkutan terus meningkat pada usia di atas 8 tahun,
               kecuali pada laju pertumbuhan perempuan 11-12 tahun dan laki-laki 14-16 tahun berkurang,
               tetapi  bertambah  lagi  usia  50  tahun  bagi  laki-laki  dan  60  tahun  pada  perempuan,  lalu
               menurun.  Penelitian  Hayflick  (1996)  menyatakan  bahwa  berat  badan  manusia  cenderung
               meningkat terus dan mencapai maksimum pada usia 35-54 tahun. Berat badan manusia juga
               dipengaruhi oleh kadar air yang makin turun ketika menua berawal dari 76% menjadi 52%.
                     Henry  dalam  E.Indriati  (2010)  menjelaskan  bahwa  obesitas  diukur  dengan
               menggunakan  indeks  Quetelet.  Indeks  Quetelet  dibuat  oleh  astronomer    Belgia  (1870).
               Menurut Henry (1994)  Indeks Quetelet baik untuk mengukur derajat obesitas seseorang.
               Indeks-indeks robusitas lain banyak terdapat dalaam antropometri, antara lain indeks Broca,
               indeks  Lorensz,  indeks  Bardeen  –Gould-Kauf,  indeks  corpulence  (kegemukan)  Livy-Buffo-
               Roehrer dan  Bardeen dan indeks robusitas Pignet  (Oliver, 1967). Sebagai ilustrasi dijelaskan
               dua  indeks obesitas, yaitu formula Broca yang banyak dipakai secara popular untuk orang
               dewasa dan indeks Lorenz yang biasa dipakai untuk bayi dan anak-anak.
                     Formula Broca adalah P (kg)  = T (cm) - 100. Namun menurut Brugsch dalam Oliver
               (1967), bahwa formula tersebut hanya dapat diaplikasikan ke subjek  dengan tinggi badan
               kurang dari 165,0 cm. Jika tinggi badan antara 164-174 cm, maka formula Broca menjadi P
               (kg)  = T (cm) – 105, dan bila tinggi badan lebih 175 cm, maka formula Broca menjadi P (kg)  =


                                                           222
   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234   235