Page 232 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 232
Penilaian Status Gizi
BB(kg)
pinggang-pinggul (RLPP). Indek Quetelet krietria obesitas menurut Garrow
TB(m) × TB(m)
(1981) adalah : 1) derajat 0 = 20 - 24,9 kg/m2; 2) derajat I = 25,0 – 29,9 kg/m2; 3) Derajat II =
30,0 - 24,0 kg/m2; dan 4) derajat III = > 40,0 kg/m2.
Indeks Quetelet lebih dikenal sebagai Indeks Massa Tubuh/IMT dikenal sebagai indeks
skeletal merupakan antropometri untuk menilai massa tubuh yang terdiri tulang, otot, dan
lemak. IMT merupakan cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa (usia
18 tahun ke atas), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat
badan/BB. IMT tidak dapat diterapkan pada kelompok umur yang masih tumbuh yaitu bayi,
anak, remaja, dan kelompok khusus seperti ibu hamil yang mengalami penambahan berat
badan ketika hamil dan olah ragawan yang sebagian besar terdiri dari otot. Juga tidak dapat
diterapkan pada keadaan khsusus (penyakit) seperti oedema, asites dan hepatomegali.
BB(kg)
Rumus menghitung adalah IMT = .
TB(m) × TB(m)
Tabel 6.13
Kriteria Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk IMT kegemukan dan obesitas
Kategori IMT
Kurus < 18,5
Normal 18,5 - 24,9
Kegemukan 25,0 - 29,9
Obesitas tingkat I 30,0 – 34,9
Obesitas tingkat II 35 – 39,9
Obesitas tingkat III > 40
Menurut Henry (1994), tingkat 0 berkorelasi dengan mortalitas minimal dan mortalitas
meningkat tajam pada tingkat II. Untuk mampu bertahan hidup, indeks massa badan
minimal adalah 12 (James et al., 1988 dalam E. Indriati, 2010). E. Indriaty (2010)
menjelaskan bahwa perkembangan peradaban manusia menuju ke semakin dominannya
pekerjaan mental daripada pekerjaan fisik mengakibatkan kurang gerak dan kelebihan berat
badan, serta gangguan metabolisme. Kelebihan berat badan dan akumulasi lemak sentral
dan ekstremital telah menjadi kondisi epidemik kronis di berbagai segmen masyarakat di
Indonesia, dan WHO melaporkan juga terjadi di dunia (WHO, 2000; Livshits, 2005).
Kelebihan berat badan berhubungan dengan penyakit degeneratif seperti atherosclerosis,
penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus. Lebih spesifik, Inelmen (2005) melaporkan
penyakit yang berhubungan dengan kelebihan berat badan kategori obesitas meliputi
hipertensi, diabetes mellitus type II, dyslipidemia, osteoarthritis, penyakit kardiovaskuler,
kandung kemih dan empedu, hyperuricamia, dan sidrom depresi.
224