Page 237 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 237

  Penilaian Status Gizi  




               berakibat tidak naik atau keterlambatan pertumbuhan, akhir-akhir  ini diatur agar pesenam
               olimpiade tidak lebih muda dari 15 tahun.
                     Bourchard,  1991;  Abernethy,  1996  dalam  E.Indriati,  2010  mengidentifikasi  empat
               macam obesitas, yaitu: 1). Type I (lemak berlebih dan atau masaa jaringan didistribusi ke
               seluruh  bagian  tubuh;  2).  Typa  II  (lemak  berlebih  di  daerah  perut/abdominal    atau
               kegemukan android); 3). Type III (lemak berlebih pada perut; dan 4). Type IV (lemak berlebih
               pada  gluteal/pantat  dan  femoral/paha  dan  panggul/kegemukan  gynoid).  Type  II  dan  III
               (obesitas  android)  dihubungkan  dengan  disfungsi  metabolic  dan  morbiditas  (contohnya
               hipertensi,  LDL  sangat    rendah,  hyperlipidemia  dan  diabetes  type  II)  (Bourchard,  1991;
               Goldstein,  1992,  Abernethy,  1996  dalam  E.Indriati,  2010).    Rasio  lingkar  pinggang-pinggul
               terendah bersamaan dengan IMT terendah post pubertal, pada masa adolesensia akhir atau
               dewasa  awal  (Olds,  2009;  dalam  E.Indriati,  2010)  (sekitar  20  tahunan).    Tidak  ada
               kesepakatan  bagaimana  obesitas  type  II  dan  III  berhubungan  dengan  sindrom  metabolic;
               mungkin  dengan  naiknya  cortisol  dan  menyebabkan  deposisi  lemak  di  subkutan  dan  alat
               dalam di perut/abdomen (Bray, 1992; Abernethy, 1996  dalam E.Indriati, 2010). Sebaliknya,
               pada  obesitas  type  IV  lemak  dideposit  pada  pantat  dan  panggul,  cortisol  rendah  dan
               estradiol dan testosteran tinggi.
                       Penyimpanan lemak subkutan (di bawah kulit) pada tubuh bermakna perbedaannya
               tergatung  pada  daerah  mana  simpanan  lemak  terjadi.  Deposit  lemak  di  daerah  dada
               /truncus  berhubungan positif  dengan  tekanan    darah tinggi,  trigliserida  tinggi,  IMT  tinggi,
               angina  pectoris,  dan  penyakit  jantung  koroner/PJK  (Firlans  el.al.,  19989;  Abernethy,  1996
               dalam  E.Indriati,  2010).  Perubahan  simpanan  lemak  bawah  kulit  di  perut  berhubungan
               dengan  perubahan  kadar  kolesterol  (r=0,71)  dan  LDL  (r=0,63)  (Depres  et.al.,  1991  dalam
               E.Indriati, 2010).

               9.    Parameter obesitas
                     Beberapa paramater untuk menilai obesitas antara lain lemak perut (abdominal fat)
               yang  diukur  melalui  rasio  lingkar  pinggang-pinggul/RLPP,  tebal  lemak  bawah  kulit/TLBK
               suprailiaka.  Obesitas  dalam  kepustakaan  sering  dikategorikan  ke  dalam  obesitas  sentral
               (area  perut  dan  truncus)  dan  obesitas  total  (badan  dan  extremitas).  Tebal  lipatan    kulit
               truncus    (tebal  lipatan  kulit  infraskapula)  merupakan  indeks  adiposity  sentral  pada  anak
               (Freedman  et.al.,  1999  dalam  E.Indriati,  2010).  Obesitas  sentral  dan  obesitas  total  lebih
               rendah  skornya  sama-sama  pada  anak-anak  yang  gemuk  dan  obesitas  dengan  tingkat
               kebugaran kardiorespiratoti lebih tinggi. Dengan kata lain kebugaran jantung dan paru-paru
               mengurangi faktor risiko obesitas sentral dan total. Aktivitas fisik seperti olah raga terbukti
               mengurangi akumulasi lemak perut sehingga lingkar pinggang berkurang secara bermakna
               setelah latihan kebugaran, tanpa mempertimbangkan IMT (Mourier et.al., 1997; Ross et.al.,
               2000 dalam E.Indriati, 2010). Tebal lemak bawah kulit truncus (subskapula, suprailiaka, dan
               abdominal) dan appendicular (bicep, triceps, paha depan, dan paha medial) dan subkutan
               abdominal cukup sering diukur dalam antropometri. Deep abdominal adiposity (lemak dalam
               perut) lebih sulit diukur bila individu tidak gemuk.




                                                           229
   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241   242