Page 307 - PENILAIAN-STATUS-GIZI
P. 307

  Penilaian Status Gizi  




               Batasan Sub Klinis Kurang Vitamin A
                     Masalah  kurang  vitamin  A  subklinis  (kadar  vitamin  A  dalam  serum  ‹  20  ug/dl)  di
               beberapa  propinsi  masih  cukup  memprihatinkan,  karena  50%  Balita  masih  mempunyai
               status  vitamin  A  rendah.  Kurang  vitamin  A  akan  mengakibatkan  penurunan  daya  tahan
               tubuh terhadap penyakit yang berpengaruh pada kelangsungan hidup anak. Penanggulangan
               masalah  kurang  vitamin  A  saat  ini  bukan  hanya  untuk  mencegah  kebutaan,  tetapi  juga
               dikaitkan  dengan  upaya  memacu  pertumbuhan  dan  kesehatan  anak  guna  menunjang
               penurunan  angka  kematian  bayi  dan  berpotensi  terhadap  peningkatan  produktifitas  kerja
               orang  dewasa.    Masalah  KVA  dapat  diibaratkan  sebagai  fenomena  “gunung  es”  yaitu
               masalah  Xerophthalmia  yang  hanya  sedikit  tampak  dipermukaan.  KVA  adalah  kelainan
               sistemik yang mempengaruhi jaringan epitel dari organ-organ seluruh tubuh, termasuk paru-
               paru, usus, mata, dan organ lain. Akan tetapi gambaran yang karakteristik langsung terlihat
               pada mata.
                     Kelainan kulit pada umumnya tampak pada tungkai bawah bagian depan dan lengan
               atas  bagian  belakang,  kulit  tampak  kering  dan  bersisik  seperti  ikan.  Kelainan  ini  selain
               disebabkan  karena  KVA  dapat  juga  disebabkan  oleh  kekurangan  asam  lemak  essensial,
               kurang vitamin golongan B atau Kurang Energi Protein (KEP) tingkat berat atau gizi buruk.
                     Gejala  klinis  KVA  pada  mata  akan  timbul  bila  tubuh  mengalami  KVA  yang  telah
               berlangsung  lama.  Gejala  tersebut  akan  lebih  cepat  timbul  bila  anak  menderita  penyakit
               campak, diare, ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) dan penyakit infeksi lainnya.
                     Tanda-tanda dan gejala klinis KVA pada mata menurut klasifikasi WHO/USAID UNICEF
               /HKI/IVACG, 1996 sebagai berikut:
               -     XN    : Buta senja
               -     XIA   : Xerosis konjungtiva (kekeringan pada selaput lendir mata)
               -     XIB   : Xerosis konjungtiva disertai bercak bitot
               -     X2    : Xerosis kornea (kekeringan pada selaput bening mata)
               -     X3A : Keratomalasia atau ulserasi kornea (borok kornea) kurang dari 1/3 permukaan
                           kornea
               -     XS   : Jaringan parut kornea (sikatriks/scar)
               -     XF   : Fundus xeroftalmia, dengan gambaran seperti “cendol”.

                     XN, XIA, XIB, X2 biasanya dapat sembuh kembali normal dengan pengobatan yang baik.
               Pada stadium X2 merupakan keadaan gawat darurat yang harus segera diobati karena dalam
               beberapa hari bisa berubah menjadi X3.
                     X3A  dan  X3B  bila  diobati  dapat  sembuh  tetapi  dengan  meninggalkan  cacat  yang
               bahkan  dapat  menyebabkan  kebutaan  total  bila  lesi  (kelainan)  pada  kornea  cukup  luas
               sehingga menutupi seluruh kornea (optic zone cornea).
               1.    Pemberian Kapsul Vitamin A
                     a.    Pemberian  vitamin  A  pada  bayi  untuk  Kapsul  vitamin  A  100.000  SI  diberikan
                           kepada semua anak bayi (umur 6-11 bulan) baik sehat maupun sakit.






                                                           299
   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312