Page 26 - E-Modul SISTEM PENCERNAAN MAKANAN
P. 26

E-Modul SISTEM PENCERNAAN MAKANAN      2021




                                    Lipase ususu        Usus halus (dengan garam        Monogliserida

                                                                empedu)                 asam lemak + gliserol



















                                                        Gambar 2.6 usus halus


                      5.  Usus Besar


                                Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan
                         lendir akan menuju keusus besar menjadi feses. Dalam usus besar juga terdapat bakteri

                         escherichia  coli.  Bakteri  ini  membantu  dalam  proses  pembusukan  sisa  makanan.
                         Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses

                         pembekuan  darah.  Usus  besar  terdiri  dari  bagian  yang  naik,  yaitu  mulai  dari  usus
                         buntu (apendiks), bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus.


                                Didalam  usus  besar  fases  di  dorong  secara  teratur  dan  lambat  oleh  gerakan

                         pristalsis  menuju  ke  rektum  (poros  usus).  Gerakan  pristalsis  dikendalikan  oleh  otot
                         polos (otot tak sadar). Pada saat buang air besar otot sfingeres dianus di pengaruhi

                         oleh otot lurik (otot sadar) jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan
                         adanya konstrasi otot dinding perut yang di ikuti dengan mengendurnya otot sfingeter

                         anus dan konstraksi kolon serta rektum, akibatnya feses dapat terdorong keluar anus.










                  Sistem Pencernaan Makanan                                                          Page 26
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31