Page 34 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 34

Dasar-Dasar Pengamanan Hutan  21


                 digunakan oleh pelaku dalam melakukan kegiatannya ialah pemalsuan
                 Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH), tanda tangan, pembuatan
                 stempel, dan keterangan Palsu dalam SKSHH. Modus operansi ini sudah
                 diatur secara tegas dalam Pasal 14 huruf a dan b, UU No. 18 Tahun
                 2013.
             5.  Penggelapan (Pasal 372–377KUHP)
                 Kejahatan illegal logging, antara lain: over cutting, yaitu penebangan
                 di  luar  area  konsesi  yang  dimiliki,  penebangan  yang  melebihi  target
                 kuota  yang  ada  (over  capacity),  dan  melakukan  penebangan  sistem
                 tebang habis, sedangkan ijin yang dimiliki adalah sistem tebang pilih,
                 mencantumkan data jumlah kayu dalam SKSHH yang lebih kecil dari
                 jumlah yang sebenarnya.
             6.  Penadahan (Pasal 480 KUHP)
                 Dalam KUHP, penadahan yang berasal dari kata dasar “tadah” adalah
                 sebutan  lain  dari  perbuatan  persengkokolan  atau  sengkongkol  atau
                 pertolongan jahat. Penadahan dalam bahasa asing “heling” (Penjelasan
                 Pasal  480  KUHP).  Lebih  lanjut,  dijelaskan  oleh  R.  Soesilo10,  bahwa
                 perbuatan itu dibagi menjadi dua, yaitu (1) perbuatan membeli atau
                 menyewa barang yang diketahui atau patut diduga hasil dari kejahatan,
                 dan (2) perbuatan menjual, menukar atau menggadaikan barang yang
                 diketahui  atau  patut  diduga  dari  hasil  kejahatan.  Ancaman  pidana
                 dalam Pasal 480 itu adalah paling lama 4 tahun atau denda sebanyak-
                 banyaknya Rp 900 (sembilan ratus rupiah). Modus ini banyak dilakukan
                 dalam transaksi perdagangan kayu ilegal, baik di dalam maupun di luar
                 negeri. Bahkan, terdapat kayu-kayu hasil illegal logging yang diketahui
                 oleh pelaku, baik penjual maupun pembeli. Modus ini pun telah diatur
                 dalam Pasal 12 huruf k UU No. 18 Tahun 2013.
             C.  Jenis-jenis Tindak Pidana Kehutanan

                 Jenis-jenis tindak pidana kehutanan menurut UU No. 41 Tahun 1999
             tentang Kehutanan, antara lain:
             1.  Kegiatan yang mengakibatkan kerusakan hutan oleh pemegang izin
                 a.  Pasal Pelanggaran, Pasal 50 ayat (2): “Setiap orang yang diberikan
                     izin pemanfaatan kawasan izin usaha pemanfaatan jasa lingkungan,
                     izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta izin
                     pemungutan hasil hutan kayu dan bukan kayu, dilarang melakukan
                     kegiatan yang menimbulkan kerusakan hutan.”
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39