Page 37 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 37
24 Sudirman Sultan
3. Pemanfaatan, Perusakan, Penyiksaan, dan Pemusnahan Satwa Liar
yang Dilindungi
a. Pasal Pelanggaran:
1) Pasal 21 ayat (2) huruf a: “Setiap orang dilarang menangkap,
melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara,
mengangkut dan memperniagakan satwa yang dilindungi
dalam keadaan hidup.”
2) Pasal 21 ayat (2) huruf b: “Setiap orang dilarang menyimpan,
memiliki, memelihara, mengangkut dan memperniagakan
satwa yang dilindungi dalam keadaan mati.”
3) Pasal 21 ayat (2) huruf c: “Setiap orang dilarang mengeluarkan
satwa yang dilindungi dari suatu tempat di Indonesia ke
tempat lain di dalam atau di luar Indonesia.”
4) Pasal 21 ayat (2) huruf d: “Setiap orang dilarang
memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh,
atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-
barang yang dibuat dari bagian-bagian satwa tersebut, atau
mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat
lain di dalam atau di luar Indonesia.”
5) Pasal 21 ayat (2) huruf e: “Setiap orang dilarang mengambil,
merusak, memusnahkan, memperniagakan, menyimpan atau
memiliki telur dan/ atau sarang satwa yang dilindungi.”
b. Ancaman Pidana:
1) Kesengajaan, Pasal 40 ayat (2): “Pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,-
(seratus juta rupiah)”
2) Kelalaian, Pasal 40 ayat (4): “Pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun dan denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah)”
4. Penggunaan Kawasan Konservasi yang Tidak Sesuai dengan Fungsinya
a. Pasal Pelanggaran, Pasal 33 ayat (3): “Setiap orang dilarang
melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona
pemanfaatan dan zona lain dari taman nasional, taman hutan raya
dan taman wisata alam.”
b. Ancaman Pidana:
1) Kesengajaan, Pasal 40 ayat (1): “Pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 200.000.000, 00
(dua ratus juta rupiah).”