Page 63 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 63
50 Sudirman Sultan
c. Posisi Petugas
Petugas pengawal berada di belakang tahanan dengan jarak
secukupnya, dengan menuntun sepeda motor. Jika jaraknya jauh,
maka perintahkan tahanan untuk tetap berada di tempat dalam
posisi duduk, kaki dibuka lebar-lebar dan segeralah minta bantuan.
d. Selama dalam perjalanan, hindari komunikasi dengan tahanan, jika
tidak perlu.
e. Untuk petugas pengawal, jangan sekali-kali membawa tahanan
dengan cara membonceng sepeda motor.
f. Saat tiba di tempat tujuan, serahkan kepada petugas yang
menerima atau Komandan, buatlah tanda terima penyerahan yang
ditandatangani.
4. Pengawalan Bermobil
a. Apabila tempat duduk di dalam mobil berhadap-hadapan, maka
tahanan harus diborgol. Periksa jumlah tahanan, kondisi umum
tahanan, dan perintahkan tahanan untuk naik satu per satu dan
duduk dilantai bak mobil, menghadap ke depan dengan kaki dibuka
lebar/berjongkok.
b. Bila jumlah tahanan lebih dari satu orang, maka perintahkan untuk
naik ke atas kendaraan sesuai nomor urut dengan posisi berbanjar
ke belakang.
c. Posisi petugas/pengawal duduk berhadapan dan selalu waspada.
Apabila jumlah tahanan banyak, maka pengawalan ditambah
dengan kendaraan lain.
d. Bila tempat duduk bertolak punggung, maka perintahkan tahanan
untuk duduk bersandar ke dinding kursi dengan kedua kaki
dimasukkan/diletakkan dibawah tempat duduk pegawal. Demikian
berturut - turut, apabila tahanan lebih dari satu orang atau banyak,
maka berurutan dari nomor dua, tiga, empat, dan seterusnya.
e. Posisi petugas
Petugas pengawal duduk saling bertolak punggung dan menghadap
ke tahanan dengan waspada. Jika perlu, pengawal dapat duduk di
atas pick up dengan memegang senjata di tangan.
f. Kecepatan kendaraan dan kedudukan kepala pengawal
g. Aturlah kecepatan tidak melebihi batas maksimal (kecuali dalam
keadaan darurat). Gunakanlah sirene/lampu merah pada mobil.
Kepala pengawalan duduk di bagian depan di samping pengemudi
sebagai pengendali selama perjalanan.