Page 81 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 81
68 Sudirman Sultan
7. Memisahkan satu sama lain orang-orang yang ada di TKP dan melarang
satu sama lain membicarakan perkara yang baru saja terjadi dengan
maksud agar tidak saling memengaruhi, sehingga menyulitkan dalam
mendapatkan keterangan yang obyektif
8. Mencari dan mengumpulkan saksi-saksi, serta mencari identitasnya
9. Amankan semua barang bukti dan jangan sekali-kali menambah/
mengurangi barang bukti yang ada di TKP
10. Membuat sketsa kasar dan catatan kejadian sebagai bahan laporan
kejadian
D. Pengamanan Tersangka di TKP
Pengamanan tersangka dilakukan dilakukan setelah menyempurnakan
pengamanan lokasi TKP. Pengamanan tersangka ini dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
1. Amankan pelaku/tersangka yang masih ada di TKP dengan melakukan
pemborgolan.
2. Lakukan penggeledahan terhadap tersangka.
3. Catat identitas pelaku/tersangka, meliputi nama, umur, dan alamat.
4. Tanyakan kerusakan hutan yang telah dilakukannya.
5. Cegahlah agar jangan sampai pelaku/tersangka menghilangkan bukti-
bukti yang ada di TKP.
6. Jika pelaku tidak ditemukan di TKP atau ada sebagian yang melarikan
diri, maka lakukan pencarian singkat di sekitar TKP.
E. Penanganan Saksi
Penanganan saksi di TKP dilakukan dengan cara sebagai berikut.
1. Mencari dan mengumpulkan saksi-saksi yang berhubungan dengan
perkara tindak pidana kehutanan yang terjadi.
2. Pisahkan saksi satu sama lain, agar fakta tindak pidana diperoleh
dengan sebenarnya.
3. Catat identitas saksi, minimal nama, umur, alamat dan pekerjaan.
4. Geledah barang saksi.
5. Memerintahkan kepada saksi untuk tetap tinggal di tempat yang
ditentukan guna dimintai keterangan.
Petugas TP-TKP hendaknya bisa membedakan antara saksi kunci dan
bukan saksi kunci. Saksi kunci adalah saksi yang mengetahui persis tindak
pidana kehutanan yang sedang terjadi. Selain itu, dikenal juga istilah saksi