Page 86 - BUKU DASAR-DASAR PENGAMANAN HUTAN_Neat
P. 86

BAB IX

                                 PENANGKAPAN






             A.  Pengertian dan Dasar Hukum

                 Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik yang berupa pengekangan
             kebebasan  tersangka  atau  terdakwa  untuk  sementara  waktu  apabila
             terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan
             atau peradilan dalam hal, serta menurut cara yang diatur dalam undang-
             undang  ini  (Pasal  1  butir  20  KUHAP).  Tindakan  penangkapan  dalam  hal
             ini  bersifat  represif  yang  berhubungan  dengan  peradilan,  yaitu  untuk
             kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan.

                 Dasar hukum penangkapan dinyatakan dalam Pasal 17 KUHAP, sebagai
             berikut.

                 “Perintah  penangkapan  dilakukan  terhadap  seseorang  yang  diduga  keras
                 melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup.”

                 Berdasarkan pasal ini, penangkapan dapat dilakukan apabila terdapat
             hal-hal berikut ini, antara lain:
             1.  Adanya seseorang yang diduga keras melakukan tindak pidana KUHAP
                 tidak menjelaskan hal yang dimaksud diduga keras, namun akan sangat
                 tepat  apabila  diduga  keras  diidentikkan  dengan  “sangat  diduga”,
                 sehingga  untuk  melakukan  penangkapan  terhadap  seseorang  yang
                 diduga  telah  melakukan  tindak  pidana  kehutanan,  orang  tersebut
                 tidak cukup diberi status “patut diduga”, melainkan harus ada bukti-
                 bukti  yang  menunjang  bahwa  orang  tersebut  “sangat  diduga”  telah
                 melakukan tindak pidana kehutanan.
             2.  Terdapat Bukti Permulaan yang Cukup
                 Penangkapan dilakukan atas dasar “bukti permulaan yang cukup”. Bukti
                 permulaan yang cukup ini memberikan kesimpulan yang menunjukkan
                 bahwa  benar  telah  terjadi  tindak  pidana  kehutanan  dan  yang  akan
                 ditangkap  adalah  pelakunya.  Berdasarkan  Keputusan  Bersama  Ketua




                                              73
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91