Page 54 - E-BOOK PENGAYAAN SISTEM PENCERNAAN
P. 54
Absorpsi air, elektrolit, dan vitamin
- Air diabsorpsi secara pasif melalui osmosis
- Vitamin larut air (C dan B) di absorpsi melalui difusi, vitamin larut lemak
(A,D,E,K) diabsorpsi bersama lemak
- Absorpsi kalsium sesuai asupan makanan dan kebutuhan tubuh yang diatur oleh
hormone paratiroid dan vitamin D, Zat besi, terikat oleh goblin. 5
6. Intestinum crassum
(Usus besar)
Usus besar memiliki ukuran yang lebih
lebar dibanding dengan usus halus, tetapi usus
besar memiliki ukuran yang lebih pendek
dibanding dengan usus halus yaitu ±1,8 meter.
Usus besar dilapisi oleh membrane mukosa
(kecuali rectum) didalam usus besar terdapat
bakteri Escherichia coli yang hidup pada
makanan yang tidak dapat dicerna oleh manusia.
Makanan atau minuman yang masuk ke usus
besar berupa zat cair yang tidak tercerna,
sebagian besar selulosa dan serat. Pada usus
besar tidak terdapat enzim yang membantu
proses pencernannya, melainkan bakteri yang
bertugas mencerna serat menjadi asam lemak.
8 5 Garam empedu diserap dan dikembalikan ke hati
melalui aliran darah. Usus besar atau colon terdiri
dari 3 bagian, yaitu:
Sekum, berbentuk seperti kantong yang menghubungkan ileum (bagian akhir
usus kecil) dengan kolon
Kolon (bagian usus besar yang paling panjang)
- Kolon asenden, terletak dibagian kanan di dalam rongga perut
- Kolon transversum, melintang dari kanan ke kiri di bagian atas rongga
perut
- Kolon desenden, terletak di bagian kiri rongga perut
- Kolon sigmoid, bagian akhir kolon yang terhubung dengan rektum
Rektum, tempat akhir penyimpanan feses sebelum dikeluarkan melalui anus
Dalam sistem pencernaan, posisi kolon mula-mula naik (kolon asenden), yaitu
dimulai dari sekum (usus bantu), kemudian mendatar (kolon transversum) dan
turun (kolom transvendum) kembali sampai poros usus (rektum). Feses yang
terbentuk akan terdorong ke rektum secara peristaltik dan di keluarkan lewat
anus. Pengeluaran feses lewat anus (defekasi).
Proses defekasi (buang air besar): Lubang anus terjadi atas stingfter anus yang
berupa otot polos di bagian dalam dan otot lurik di bagian luar. Pada saat lambung dan
usus halus terisi kembali, terjadi rangsangan pada kolon untuk proses defekasi.
Rangsangan ini disebut refleks gastrokolik yang secara sadar dapat dirasakan. Jika kita
melakukan kontraksi (mengejan), dinding perut dan otot bagian dalam secara reflex
5
41