Page 52 - E-MODUL
P. 52

Perwakilan  Rakyat  Hindia  Belanda"  pada  masa  penjajahan
                                          Belanda), dan kini gedung itu dikenal dengan sebutan Gedung
                                          Pancasila, yang berlokasi di Jalan Pejambon 6-Jakarta. Namun
                                          masa persidangan resminya sendiri (masa persidangan BPUPKI
                                          yang  pertama)  diadakan  selama  empat  hari  dan  baru  dimulai
                                          pada keesokan harinya, yakni pada fanggal 29 Mei 1945, dan
                                          berlangsung sampai dengan tanggal 1 Juni 1945, dengan tujuan
                                          untuk  membahas  bentuk  negara  Indonesia,  filsafat  negara
                                          "Indonesia Merdeka" serta merumuskan dasar negara Indonesia.
                                                 Upacara  polantikan  dan  seremonial  pembukaan  masa
                                          persidangan  BPUPKI  yang  pertama  ini  dihadiri  oleh  seluruh
                                          anggota BPUPKI dan juga dua orang pembesar militer Jepang,
                                          yaitu: Panglima Tentara Wilayah ke-7, Jenderal Izagaki, yang
                                          menguasai Jawa serta Panglima Tentara Wilayah ke-16, Jenderal
                                          Yuichiro  Nagano.  Namun  untuk  selanjutnya  pada  masa
                                          persidangan  resminya  itu  sendiri,  yang  berlangsung  selama
                                          empat hari, hanya dihadiri oleh seluruh anggota BPUPKI.
                                                 Sebelumnya  agenda  sidang  diawali  dengan  membahas
                                          pandangan mengonai bentuk negara Indonesia, yakni disepakati
                                          berbentuk  "Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia"  (NKRI"),
                                          kemudian  agenda  sidang  dilanjutkan  dengan  merumuskan
                                          konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk hal ini,
                                          BPUPKI harus merumuskan dasar negara Republik Indonesia
                                          terlebih dahulu yang akan menjiwai isi dari Undang- Undang
                                          Dasar Negara Kesatuan  Republik  Indonesia itu sendiri,  sebab
                                          Undang-Undang  Dasar  adalah  merupakan  konstitusi  Negara
                                          Kesatuan Republik Indonesia.
                                                 Guna  mendapatkan  rumusan  dasar  negara  Republik
                                          Indonesia  yang  benar-benar  tepat,  maka  agenda  acara  dalam
                                          masa  persidangan  BPUPKI  yang  pertama  ini  adalah
                                          mendengarkan pidato dari tiga orang tokoh utama pergerakan
                                          nasional Indonesia, yang mengajukan pendapatnya tentang dasar
                                          negara Republik Indonesia itu adalah sebagai berikut :
                                          1)  Sidang tanggal 29 Mei 1945, Mr. Prof. Mohammad Yamin,
                                             S.H. berpidato mengemukakan gagasan mengenai rumusan
                                             lima asas dasar negara Republik Indonesia, yaitu :
                                             a)  Peri Kebangsaan;
                                             b)  Peri Kemanusiaan;
                                             c)  Peri Ketuhanan;
                                             d)  Peri Kerakyatan;




                                                                                                     43
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57