Page 77 - Perpustakaan SMA PGRI Rumpin Bogor
P. 77
3. Pemantik
Meminta perwakilan siswa untuk menceritakan kisah lucu atau lawakan
tunggal dan bersama-sama mengidentifikasi struktur teksnya.
4. Media Pembelajaran
a. Buku siswa
b. Internet
c. Gawai
d. Media cetak (koran/majalah)
5. Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks anekdot
Sebagai teks yang berisi fenomena sosial yang benar-benar terjadi di
masyarakat, anekdot tidak dapat lepas dari keakuratan sumber informasi
atau fenomena yang diangkat. Kita harus memiliki sumber informasi yang
memadai agar dapat menentukan apakah informasi yang disampaikan
berupa fakta, opini, atau asumsi. Dengan membandingkan beberapa
informasi yang didapatkan, kita dapat memperoleh informasi yang lebih
akurat dan bertanggung jawab saat menyampaikan kritik.
Kita dapat memulainya dengan menganalisis fakta dan opini yang
terdapat pada teks anekdot atau teks lain yang mengandung kritik sosial
dengan sumber lain yang mendukungnya. Fakta adalah hal (keadaan,
peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada atau
terjadi, sedangkan opini adalah pendapat; pikiran; pendirian seseorang
terhadap sesuatu dan bersifat subjektif. Kita dapat menentukan apakah
informasi yang terdapat dalam teks itu fakta atau opini dengan mencari
referensi data yang valid terkait informasi tersebut.
Perbedaan fakta dan opini dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 2.4 Perbedaan fakta dan opini
Fakta Opini
1) Informasi ditandai dengan 1) Informasi mengandung
adanya hasil sebuah data pendapat pribadi baik penulis
penelitian yang dapat maupun orang lain
dipertangungjawabkan (biasanya
ditunjukan dengan penggunaan
bilangan statistik, tanggal dan
waktu kejadian).
2) Informasi bersifat umum dan 2) Informasi atau kalimat
diakui oleh banyak orang. menggunakan kata-kata
“relatif” seperti, paling, lebih,
agak, sangat, tidak mungkin
atau biasanya..
PANDUAN KHUSUS Bab 2 Mengungkapkan Kritik 65
Lewat Senyuman