Page 41 - Modul Pancasila, Kewarganegaraan & Pendidikan Anti Korupsi
P. 41

D.  Hakikat Negara, Konstitusi dan Undang-Undang NRI tahun 1945
                1.  Hakikat Negara
                    Hakikat negara diartikan sebagai penggambaran tentang sifat hakiki dari
                    negara, mengenai apakah sesungguhnya negara tersebut. Hal itu sangat
                    tergantung  pada  perspektif  yang  digunakan.  Penelusuran  mengenai
                    hakikat negara dapat dilakukan paling tidak dari perspektif doktrin dan
                    historis. Doktrin mengenai hakikat negara dikemukakan di sini antara lain
                    sebagai  berikut.  Leon  Duguit  menjelaskan  bahwa  pentingnya
                    pembicaraan hakikat negara agar dapat mengetahui luasnya kekuasaan
                    negara,  serta  kebebasan  dari  warga  negaranya.  Sebab  yang  menjadi
                    persolan pokok dalam negara itu adalah pertimbangan antara kekuasaan
                    negara itu  disatu pihak dengan kebebasan  warga negara  dipihak lain.
                    Kedua  hal  itu,  kendatipun  dapat  dibahas  secara  terpisah,  namun
                    sesungguhnya saling terkait dan saling memperkuat satu dengan yang
                    lain.  Dengan  demikian,  hakikat  negara  menurut  Leon  Duguit  adalah
                    kekuasaan  dan  kebebasan.  Dalam  kaitan  itu,  Rizal  Mallarangeng
                    menyatakan bahwa kebebasan dan bahkan kesejahteraan ekonomi tidak
                    mungkin akan tercapai jika nihilnya negara dalam menjalankan perannya
                    secara  efektif.  Sebaliknya,  negara  yang  kuat  sekalipun,  jika  tidak
                    menjamin  kebebasan  dan  kesejahteraan  warga  negaranya  tidak  akan
                    mampu bertahan lama.
                    Plato mengemukakan bahwa Negara hakikatnya adalah sebuah keluarga.

                        You are all brothers in he city. … whomever a man meets he will think
                        he is meeting a brother or a sister, or afather or a mother, or a son or
                        daughter …  … the city be neither small nor seeming to be large…

                    Dengan demikian, semua penduduk Negara  bersaudara. Karena itu, luas
                    lingkup Negara tidak diukur berdasarkan luas atau sempitnya wilayah,
                    melainkan  ditentukan  menurut  kemampuan  untuk  menjaga  dan
                    memelihara kesatuan itu di dalam negara. Itulah hakikat negara idealnya
                    Plato, dalam mana moralitas harus menjadi yang utama diperhatikan dan
                    merupakan  hal  yang  hakiki  menentukan  eksistensi  negara,  dan  juga
                    menentukan  keberadaan  hidup  para  penguasa  dan  seluruh  warga
                    negara. Menurut Soehino, dalam membicarakan hakikat negara berarti
                    menggambarkan sifat dari negara.  Hakikat negara berbeda-beda  karena
                    pengaruh  aliran  filsafat  yang  dianut  oleh  sarjana  Ilmu  Negara  serta
                    keadaan  pemerintahan  yang  dialaminya.  Ada  enam  (6)  teori  tentang
                    hakikat negara yakni:



                                                                                 33
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46