Page 42 - Modul Pancasila, Kewarganegaraan & Pendidikan Anti Korupsi
P. 42

a.  Teori Sosiologis; memandang negara sebagai suatu institusi sosial
                    yang tumbuh dalam masyarakat karena diperlukan untuk mengurus,
                    mengatur  dan  menyelenggarakan  kepentingan  masyarakat.
                    Tokohnya: Rudolf Smend.
             b.  Teori  Organis;  menurut  teori  ini  negara  dipandang  sebagai  suatu
                 organisasi  yang  hidup  dan  mempunyai  kehidupan  sendiri  yang  dalam
                 berbagai  hal  menunjukkan  persamaan  dengan  organisme  manusia,
                 bahkan mempunyai kehendak sebagai manusia, dipengaruhi oleh teori
                 evolusi kehidupan mulai dari lahir, kemudian bertumbuh menjadi muda,
                 tua dan akhirnya mati. Jadi, negara pada hakikatnya sebagai organisme
                 yang  keberadaanya  mulai  dari  proses  lahir,  tumbuh-berkembang,  dan
                 akhirnya mengalami kematian. Tokohnya: Johann Kaspar Bluntscli dari
                 Swiss.
             c.  Teori  Ikatan  Golongan;  hakikat  negara  dipandang  sebagai  ikatan  atau
                 gabungan kelompok masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Negara
                 mengikat  gabungan  kelompok  masyarakat  itu  kearah  perumusan
                 kehendak  bersama  dan  bukan  kepentingan  golongan  atau  kelompok
                 tertentu.
             d.  Teori  Hukum  Murni  (Reine  Rechtsleer);  teori  ini  memandang  negara
                 sebagai  suatu  sistem  hukum  semata-mata,  dimana  ketertiban  negara
                 adalah  merupakan  ketertiban  hukum.  Negara  merupakan  tatanan  dari
                 tertib  norma-norma  hukum  yang  mengikat  yang  disebut  dengan  ”tata
                 hukum”  (legal  order)  maka  sebagai  konsekuensi  logisnya  negara
                 mempunyai kekuasaan. Oleh karena itu negara identik dengan hukum,
                 dan tata negara sama dengan tata hukum. Teori ini diintrodusir oleh Hans
                 Kelsen dalam bukunya General Theory of Law and State.
             e.  Teori Dua Sisi atau Dua Segi (Zwizeitenteorie) yang dikemukakan oleh G.
                 Jellinek.
                 Teori ini mengkaji negara dari 2 (dua) sudut dipandang-dua segi, yaitu:
                 1)  Negara  dipandang  sebagai  sociale  factum,  yaitu  negara  sebagai
                    suatu kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat. Negara dilihat
                    sebagai institusi dalam masyarakat (social istitutions).
                 2)  Negara dipandang sebagai Rechtliche Institution, yaitu sebagai suatu
                    lembaga  hukum  dimana  nampak  sebagai  suatu  struktur  atau
                    organisasi yang terdiri dari lembaga-lembaga negara.
                 Teori  Modern.  Ada  beberapa  sarjana  yang  dikelompokkan  sebagai
                 penganut paham modern mengenai hakikat negara, sebagai berikut:
                 1)  Kranenburg, negara dipandang pada hakikatnya sebagai organisasi
                    yang  diciptakan  oleh  sekelompok  manusia  yang  disebut  bangsa.
                    Dengan  demikian  di  sini  yang  utama  adalah  sekelompok  manusia
                    yang sudah berstatus sebagai bangsa. Bangsa itulah yang primer,

          34
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47