Page 42 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 42
3) Jembatan Kereta Api
Jembatan yang dirancang khusus untuk dapat
dilintasi kereta api. Perencanaan jembatan ini dari
jalan rel kereta api, ruang bebas jembatan, hingga
beban yang diterima oleh jembatan disesuaikan
dengan kereta api yang melewati jembatan
tersebut.
Gambar 2.27 Jembatan Kereta Api
(sumber: www.google.com)
c. Jembatan Menurut Sistem Strukturnya
1) Jembatan Lengkung (Arch Bridge)
Sebuah jembatan dengan kepala jembatan di
setiap akhir berbentuk seperti kurva melengkung.
Lengkungan jembatan bekerja dengan
memindahkan berat dari jembatan dan beban yang
sebagian ke dorong horisontal tertahan oleh kepala
Gambar 2.28. Jembatan Lengkung
jembatan di kedua sisi. (sumber: www.google.com)
2) Jembatan Gelagar (Beam Bridge)
Jembatan bentuk gelagar terdiri lebih dari satu
gelagar tunggal yang terbuat dari beton, baja atau
beton prategang. Jembatan jenis ini dirangkai
dengan menggunakan diafragma, dan umumnya
menyatu secara kaku dengan pelat yang
merupakan lantai lalu lintas. Jembatan ini
digunakan untuk variasi panjang bentang 5m- 40m.
Gambar 2.29. Jembatan Gelagar
(sumber: www.google.com)
3) Jembatan Cable-stayed
Jembatan cable-stayed menggunakan kabel
sebagai elemen pemikul lantai lalu lintas. Pada
cable-stayed kabel langsung ditumpu oleh tower.
Jembatan cable-stayed merupakan gelagar
menerus dengan tower satu atau lebih yang
terpasang diatas pilar-pilar jembatan ditengah
bentang. Jembatan ini digunakan untuk variasi
panjang bentang 100 m – 600 m.
Gambar 2.30. Jembatan Cable-stayed
(sumber: www.google.com)
36