Page 46 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 46
c) Konstruksi Perkerasan Komposit (Composite Pavement)
Konstruksi Perkerasan Komposit adalah perkerasan kaku yang dikombinasikan dengan
perkerasan lentur dapat berupa perkerasan lentur di atas permukaan kaku, atau kaku di atas
perkerasan lentur. Perkerasan semacam ini biasa dijumpai pada landasan udara, dimana
landasan udara dituntut untuk dapat menahan beban yang berat dari roda pesawat, namun
harus tetap aus.
Gambar 2.37. Lapisan Perkerasan Komposit
(sumber: blogspot.com)
2. Klasifikasi Jalan
Klasifikasi jalan merupakan aspek penting yang pertama kali harus diidentifikasikan sebelum
melakukan perancangan jalan, karena kriteria desain suatu rencana jalan yang ditentukan dari
standar desain ditentukan oleh klasifikasi jalan rencana.
a. Klasifikasi Jalan Berdasarkan Kelas Jalan
Klasifikasi menurut kelas jalan dan ketentuannya serta kaitannya dengan klasifikasi menurut
fungsi jalan (Pasal 11 PP No.43/1993), sebagai berikut:
1) Jalan kelas I, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 18 m, dan
muatan terberat yang diizinkan lebih besar dari 10 ton;
2) Jalan kelas II, yaitu jalan arteri yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk muatan
dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 18 m, dan
muatan terberat yang diizinkan 10 ton;
3) Jalan kelas III A, yaitu jalan arteri atau kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor
termasuk muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak
melebihi 18 m, dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton;
4) Jalan kelas III B, yaitu jalan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor termasuk
muatan dengan ukuran lebar tidak melebihi 2,5 m, ukuran panjang tidak melebihi 12 m,
dan muatan sumbu terberat yang diizinkan 8 ton;
40